Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Dunia Kembali Normal Setelah Pandemi Corona? Ini Jawaban Ahli

Kompas.com - 25/03/2020, 16:25 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Virus corona yang menyebar cepat telah mendorong banyak negara di seluruh dunia melakukan penutupan untuk mencegah wabah tersebut.

Langkah-langkah keras telah membatasi interaksi dan kehidupan sehari-hari ratusan juta orang, dari apa yang disebut lockdown dan penutupan sekolah hingga peraturan ketat melarang pertemuan publik.

Ini adalah respon yang tidak pernah terjadi sebelumnya terhadap krisis kesehatan global yang semakin intensif, membuat banyak orang bertanya-tanya kapan kondisi akan kembali normal.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan ia yakin negara itu dapat "mengubah gelombang" dalam 12 minggu, sementara Presiden Donald Trump menyarankan Amerika Serikat dapat membuka lagi negaranya "dengan segera."

Namun, para ahli kesehatan jauh lebih waspada. Sebab, melonggarkan aturan pembatasan demi mengurangi dampak ekonomi dan sosial dapat berisiko pada gelombang kedua kasus virus corona.

"Kita berada di masa lockdown untuk jangka panjang, setidaknya satu atau dua bulan lagi," kata Eric Feigl-Ding, ekonom kesehatan global di Harvard Chan School of Public Health, kepada CNBC Capital Connection hari Senin.

Baca juga: Social Distancing Efektif Cegah Penyebaran Corona, Bagaimana Caranya?

"Virus ini tidak akan hilang dalam tiga minggu ke depan, tidak peduli bagaimana kita ingin membandingkan dengan Wuhan," kata Feigl-Ding, merujuk pada kasus-kasus virus corona di AS.

"Ini bukan Wuhan, kita tidak bisa mengalihkan seperempat dokter dan perawat dari bagian lain negara untuk datang ke satu pusat pandemi seperti yang dilakukan Cina. Jadi, sekali lagi, kita berada di masa ini setidaknya selama dua bulan atau lebih."

Ia mengatakan, mungkin vaksin bisa tersedia lebih cepat dari 12 bulan jika ilmuwan bisa berhasil melewati tahapan ujicoba dan memberikannya kepada banyak orang dengan cepat.

Sejak muncul dari Wuhan, China pada akhir 2019, virus corona telah menyebar ke 190 negara.

Hingga saat ini, virus telah menginfeksi lebih dari 390.000 orang secara global, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University, dengan angka kematian 17.156 orang.

Suasana Kota London sepi setelah wabah virus corona yang terjadi di Inggris, 19 Maret 2020.Shutterstock Suasana Kota London sepi setelah wabah virus corona yang terjadi di Inggris, 19 Maret 2020.

Wabah tersebut telah diakui sebagai pandemi oleh WHO, dan badan kesehatan PBB berulang kali menggarisbawahi pentingnya setiap negara memberlakukan tindakan kesehatan masyarakat yang luas.

"Saya tidak bisa melihat tiba-tiba minggu depan atau dua minggu dari sekarang semua ini akan berakhir. Saya kira tidak ada peluang untuk itu."

Demikian kata Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, dalam sebuah wawancara di acara NBC "TODAY" akhir pekan lalu.

Baca juga: WHO: Sebanyak 20 Vaksin Virus Corona Tengah Dikembangkan

Kapan vaksin siap diluncurkan?

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com