Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Dunia Kembali Normal Setelah Pandemi Corona? Ini Jawaban Ahli

Kompas.com - 25/03/2020, 16:25 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Saat ini, tidak ada vaksinasi yang tersedia untuk virus corona dan para ahli kesehatan tidak ingin vaksin tersebut tersedia untuk umum dalam waktu yang lama.

Diperlukan langkah-langkah intensif dan disrupsi sosial untuk "menekan transmisi ke level rendah," menurut profesor Neil Ferguson dari Imperial College London.

"Kemungkinan langkah-langkah seperti itu --terutama social distancing dalam skala besar-- perlu dilakukan selama berbulan-bulan, mungkin sampai vaksin tersedia," kata Ferguson dalam laporan yang diterbitkan 17 Maret.

Pada laporan yang sama, para ilmuwan di Imperial College London memperkirakan perlu waktu hingga 18 bulan, setidaknya, untuk menemukan vaksin COVID-19.

WHO telah menekankan perlunya warga negara untuk mengambil tindakan kolektif. Badan kesehatan telah mendorong orang di seluruh dunia menerapkan berbagai tindakan higienis.

Baca juga: Bagaimana Sabun, Hand Sanitizer, dan Air Hangat Mampu Melawan Covid-19?

Kekebalan kelompok vs kurva rata

Satu lagi yang disebut solusi untuk pandemi virus corona dapat terjadi ketika banyak orang telah mengembangkan kekebalan terhadap wabah melalui infeksi.

Konsep kontroversial ini dikenal sebagai "herd immunity" atau "kekebalan kelompok."

Herd immunity sedang diterapkan di Swedia, dan tampaknya diberlakukan di Inggris dan Belanda sebelum kedua negara mengubah pendekatan mereka.

Baik Inggris dan Belanda mengingatkan metode ini kemungkinan akan membanjiri sistem kesehatan dan meningkatkan jumlah kematian.

Sebaliknya, WHO telah berulang kali menekankan pentingnya "meratakan kurva" untuk mengatasi pandemi.

Gagasan meratakan kurva adalah untuk menekan jumlah kasus baru dalam periode yang lebih lama, sehingga orang memiliki akses lebih baik ke perawatan medis.

Baca juga: Kisah Kebaikan yang Terjadi di Tengah Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com