Hingga saat ini, virus telah menginfeksi lebih dari 390.000 orang secara global, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University, dengan angka kematian 17.156 orang.
Wabah tersebut telah diakui sebagai pandemi oleh WHO, dan badan kesehatan PBB berulang kali menggarisbawahi pentingnya setiap negara memberlakukan tindakan kesehatan masyarakat yang luas.
"Saya tidak bisa melihat tiba-tiba minggu depan atau dua minggu dari sekarang semua ini akan berakhir. Saya kira tidak ada peluang untuk itu."
Demikian kata Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, dalam sebuah wawancara di acara NBC "TODAY" akhir pekan lalu.
Baca juga: WHO: Sebanyak 20 Vaksin Virus Corona Tengah Dikembangkan
Kapan vaksin siap diluncurkan?
Saat ini, tidak ada vaksinasi yang tersedia untuk virus corona dan para ahli kesehatan tidak ingin vaksin tersebut tersedia untuk umum dalam waktu yang lama.
Diperlukan langkah-langkah intensif dan disrupsi sosial untuk "menekan transmisi ke level rendah," menurut profesor Neil Ferguson dari Imperial College London.
"Kemungkinan langkah-langkah seperti itu --terutama social distancing dalam skala besar-- perlu dilakukan selama berbulan-bulan, mungkin sampai vaksin tersedia," kata Ferguson dalam laporan yang diterbitkan 17 Maret.
Pada laporan yang sama, para ilmuwan di Imperial College London memperkirakan perlu waktu hingga 18 bulan, setidaknya, untuk menemukan vaksin COVID-19.
WHO telah menekankan perlunya warga negara untuk mengambil tindakan kolektif. Badan kesehatan telah mendorong orang di seluruh dunia menerapkan berbagai tindakan higienis.
Baca juga: Bagaimana Sabun, Hand Sanitizer, dan Air Hangat Mampu Melawan Covid-19?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.