Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit di New York Berikan Vitamin C pada Pasien Virus Corona

Kompas.com - 25/03/2020, 17:55 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Pasien virus corona yang sakit parah di rumah sakit terbesar di New York diberikan dosis besar vitamin C. Tindakan itu berdasarkan laporan yang menyebut vitamin C membantu kesembuhan pasien di China yang terpapar virus.

Andrew G. Weber, dokter ahli paru dan spesialis perawatan kritis yang berafiliasi dengan dua fasilitas Northwell Health di Long Island, mengatakan pasien perawatan intensif langsung menerima 1.500 miligram vitamin C.

Jumlah identik dari antioksidan kuat itu kemudian diberikan kembali tiga atau empat kali sehari.

Setiap dosis lebih dari 16 kali lipat vitamin C harian yang direkomendasikan untuk orang sehat oleh National Institute of Health, yaitu 90 miligram untuk pria dewasa dan 75 miligram bagi wanita dewasa.

Pengobatan vitamin C ini didasarkan pada perawatan eksperimental yang diberikan kepada orang dengan virus corona di Shanghai, China, kata Weber.

"Pasien yang menerima vitamin C secara signifikan lebih baik daripada mereka yang tidak mendapatkan vitamin C," katanya.

Juru bicara Northwell --yang mengoperasikan 23 rumah sakit, termasuk Lenox Hill Hospital di Manhattan's Upper East Side-- mengatakan vitamin C "dipakai secara luas" sebagai pengobatan virus corona di seluruh sistem.

Baca juga: Studi: Pasien Corona yang Sembuh Bisa Alami Penurunan Fungsi Paru-paru

Namun, ia mencatat protokol pengobatan bervariasi dari pasien ke pasien, tergantung dokter yang merawat.

Sekitar 700 pasien dirawat karena virus corona di seluruh jaringan rumah sakit, namun tidak jelas berapa banyak yang mendapatkan pengobatan vitamin C.

Vitamin C diberikan di samping obat-obatan seperti obat anti-malaria hydroxychloroquine, antibiotik azithromycin, beragam biologik dan pengencer darah, kata Weber.

Pada hari Selasa, rumah sakit New York memiliki izin federal untuk memberi pasien racikan hydroxychloroquine, dan azithromycin kepada pasien yang sakit parah dengan dasar "perawatan berbelas kasih".

Weber mengatakan kadar vitamin C pada pasien virus corona turun secara dramatis ketika terjadi sepsis --respon peradangan yang terjadi ketika tubuh mereka bereaksi berlebihan terhadap infeksi.

"Sangat masuk akal di dunia untuk mencoba dan mempertahankan tingkat vitamin C ini," katanya.

Sebuah uji klinis terhadap efektivitas suntikan vitamin C pada pasien virus corona dimulai 14 Februari di Zhongnan Hospital di Wuhan, China. Tiga penelitian acak ini akan melibatkan sekitar 140 peserta dan diperkirakan selesai pada 30 September.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NYPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com