Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2020, 10:34 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNN

Selain merokok tembakau dan vape, Volkow menulis, orang yang menyalahgunakan opioid dan metamfetamin bisa berisiko mengalami komplikasi serius COVID-19 karena efek obat ini terhadap pernapasan dan kesehatan paru-paru.

Opioid memperlambat pernapasan dan telah terbukti meningkatkan angka kematian pada orang dengan penyakit pernapasan, menurut Volkow.

"Kapasitas paru-paru yang berkurang karena COVID-19 juga dapat membahayakan populasi ini," katanya.

Sementara metamfetamin telah terbukti menghasilkan kerusakan paru yang signifikan karena sangat terikat pada jaringan paru, Volkow menjelaskan dalam sebuah wawancara.

Zat ini bisa meningkatkan risiko hasil negatif jika digunakan selama infeksi COVID-19.

Dr. Allison Lin, asisten profesor psikiatri dan pusat kecanduan di University of Michigan, mengatakan penting bagi semua orang untuk berhenti merokok karena efeknya tidak diketahui pada pasien COVID-19.

Ini sangat penting bagi orang dengan gangguan penggunaan narkoba karena mereka lebih cenderung merokok, katanya.

Bagi semua orang yang terinfeksi COVID-19, Glantz menyebut, satu hal yang dapat dilakukan orang sekarang adalah berhenti merokok.

"Pada saat orang mencari cara mengurangi risiko, sangat masuk akal untuk berhenti merusak paru-paru kita," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com