Oleh: Dr Naomi Soetikno, MPd, Psikolog
DI MASA pandemik Covid-19 seperti sekarang, pemerintah terus berupaya menjaga agar penyebaran virus corona tidak semakin luas.
Salah satu caranya dengan mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Kegiatan belajar-bekerja-beribadah dilakukan dari rumah.
Sekalipun mengerjakan tugas-tugas atau pekerjaan seperti biasanya, tetapi kegiatan yang dijalankan di rumah menjadi berbeda dengan keseharian sebelumnya.
Kadang ada juga bingung untuk melakukan aktivitas. Belum lagi kondisi tubuh yang tidak nyaman, seperti pegal-pegal dan mudah lelah.
Perubahan yang terjadi pada diri sendiri, disertai dengan rentetan informasi mengenai kasus yang ditimbulkan di masa pandemik ini, dapat mengganggu kebahagiaan.
Apa itu kebahagiaan? Kebahagiaan adalah suatu keadaan yang dimaknai oleh indidvidu sehingga menciptakan perasaan senang dan kepuasan hati.
Pakar-pakar psikologi banyak membahas mengenai konsep kebahagiaan dikaitkan dengan berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah regulasi diri.
Regulasi diri adalah pengarahan diri pada suatu tujuan. Mengatur diri dapat membantu membina dan meningkatkan kekuatan subyektif.
Regulasi diri dan kebahagiaan berhubungan satu sama lain. Regulasi diri secara relatif mendukung adanya keterkendalian aktivitas dan membantu pengendalian dorongan sehingga berdampak pada kesejahteraan emosi atau rasa bahagia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.