Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kecemasan akibat Wabah Virus Corona Meningkat

Kompas.com - 26/03/2020, 11:27 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Penyebaran wabah virus corona yang sangat cepat, melebihi kemampuan ilmuwan menciptakan vaksin dan obat yang efektif, memang mengkhawatirkan. Tak heran jika banyak orang mengalami kecemasan.

Dalam sebuah survei yang dilakukan Asosiasi Psikiatri Amerika (APA) terhadap lebih dari 1000 orang dewasa di Amerika serikat, ditemukan bahwa 48 persen responden merasa cemas mereka akan tertular virus corona.

Sekitar 40 persen mengkhawatirkan mereka akan sakit berat atau meninggal akibat Covid-19, dan 62 persen mencemaskan keluarga atau orang tercintanya tertular.

Lebih dari sepertiga responen (36 persen) mengatakan pandemi Covid-19 berdampak serius pada kesehatan mental emreka, dan 59 persen menjawab efeknya cukup berat pada kehidupan sehari-hari.

Kecemasan terbesar para responden terkait pandemi ini adalah pengaruh pada keuangan, kekurangan makanan, obat, dan kebutuhan lainnya.

Baca juga: Tips Kendalikan Kecemasan Tanpa Obat

Presiden APA, Dr.Bruce Schwartz mengatakan, stres dan kecemasan yang disebabkan oleh pandemi bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental.

“Selama masa ini, sangat penting untuk menjaga kesehatan diri dan mengelola stres. Saya menyarankan setiap orang untuk mencari cara mengatasi stres di rumah atau di tempat kerja, terutama para tenaga medis,” katanya seperti dikutip dari Healthday.

Mengelola stres

Menjaga agar stres tidak bertambah buruk sangat penting, terutama karena efeknya bisa menurunkan kekebalan tubuh.

Ada banyak cara untuk mengurangi stres dan kecemasan selama pandemi Covid-19, salah satu caranya adalah dengan menyaring informasi. Sebab, tak sedikit orang yang bertambah stres setelah membaca berita seputar virus ini.

Hal tersebut juga disampaikan psikiater dr.Dharmawan Ap Sp.KJ. Menurutnya kita perlu membatasi menonton, membaca, dan mendengar informasi yangberlebihan yang bisa menambah kecemasan.

“Apa yang kita baca perlu disaring,” katanya kepada Kompas.com (21/3/2020).

Ia menambahkan, saat seseorang cemas, sedih atau stres adalah sesuatu hal yang normal ketika dirinya tengah dilanda krisis. Berbicara dengan orang yang bisa dipercaya seperti keluarga atau teman dekat bisa dilakukan untuk meredakan kecemasan itu.

Jika merasakan perasaan yang tidak nyaman, maka masyarakat bisa berkonsultasi dengan profesional di bidang kesehatan seperti psikiater.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com