Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2020, 20:21 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Selama ini, badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) menyuarakan social distancing ke seluruh dunia, untuk memperlambat penyebaran virus corona Covid-19. Kini, mereka mengganti istilah social distancing dengan physical distancing. Apakah itu?

Sesaat setelah pandemi virus corona menyebar dari Tiongkok ke berbagai negara di dunia, social distancing mulai diterapkan untuk memperlambat penyebaran virus yang telah merenggut belasan ribu nyawa itu.

Social distancing adalah tindakan untuk berdiam diri di rumah, menjauh dari keramaian, hingga menjaga jarak 1,8 meter (6 kaki) dari orang lain.

Menurut WHO, bukan berarti masyarakat harus "terputus" dari orang lain dan melupakan cara berkomunikasi. Karena itu frasa social distancing diubah menjadi physical distancing.

Pendekatan ini diharapkan bisa menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tetap bersosialisasi, demi menjaga kesehatan mental, tapi tetap menjaga jarak untuk mencegah penyebaran virus corona.

WHO menegaskan, isolasi tidaklah melarang orang untuk bersosialisasi. Namun bukan berarti komunikasi harus dilakukan secara langsung.

Badan kesehatan yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) itu mengatakan, keberadaan teknologi seperti Internet, dapat dijadikan “media” bagi masyarakat untuk tetap bertatap muka dan berbicara satu sama lain.

Kesimpulannya, jarak fisik harus tetap dijaga selama masa pandemi penyebaran virus corona, tapi bukan jarak komunikasi di antara Anda dengan keluarga ataupun kerabat.

Ingat juga, kesehatan mental tidak kalah penting dari kesehatan fisik. Inilah yang ingin disampaikan WHO dengan mengganti kata-kata social distancing, menjadi physical distancing.

Tips menghilangkan rasa kesepian selama masa pandemi virus corona

Masa pandemi virus corona menjadi alasan dari banyaknya sekolah yang libur, hingga karyawan kantor yang harus kerja dari rumah.

Jangan salah, hal-hal ini bisa menyebabkan munculnya rasa kesepian. Sebab, kita yang biasanya bertemu dengan kolega di kantor, kini harus berkerja seorang diri di kamar.

Sementara itu anak-anak sekolah, yang biasanya bercengkrama di kantin bersama sahabat dekatnya, kini hanya bisa berdiam diri di rumah.

Akibatnya, rasa kesepian bisa muncul. Tentunya, kita tidak mau kesehatan mental terganggu karena diselimuti rasa kesepian, bukan?

Baca juga: 6 Langkah Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Virus Corona

Mari kenali beberapa tips untuk menghilangkan rasa kesepian selama masa pandemi virus corona ini.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com