Jika kita mempertimbangkan untuk hamil, kita harus membuat janji temu virtual dengan dokter kandungan atau bidan, kata Minkin, bahkan jika kita tidak yakin dengan siapa kita ingin melahirkan.
Dokter kandungan atau bidan dapat memandu kita melalui apa yang dikatakan penelitian tentang kehamilan dan Covid-19, karena hal itu berubah setiap saat.
Sedangkan perawat dapat melihat riwayat kesehatan kita, dan mempertimbangkan apakah kita memiliki masalah kesehatan mendasar yang mungkin terkait.
Mereka juga dapat memandu kita melalui beberapa dasar prakonsepsi yang sangat penting.
Seperti mengambil setidaknya 400 mikrogram asam folat setiap hari selama sebulan atau lebih sebelum kita merencanakan kehamilan untuk melindungi dari kerusakan tabung saraf.
Mereka juga akan memandu kita melalui beberapa praktik terbaik, agar tetap sehat jika kita memutuskan untuk hamil, seperti mencuci tangan dan menjaga jarak sosial.
"Saya mendengar dari pasien sepanjang waktu, dan apa yang saya katakan kepada mereka adalah jangan panik," kata Roshan.
"Banyak orang akan mendapatkan virus, dan kebanyakan dari mereka akan pulih."
Baca juga: Cegah Virus Corona, Apa yang Harus Dilakukan Ibu Hamil?
American Society for Reproductive Medicine telah menyerukan penangguhan sebagian besar perawatan, termasuk meminta dokter mempertimbangkan untuk membatalkan semua transfer embrio.
Menurut Minkin, wanita yang memiliki riwayat masalah jantung dan paru-paru tidak disarankan untuk hamil saat ini, meskipun dia menekankan ini adalah percakapan antara satu individu dengan penyedia kesehatan mereka.
"Jika kita memang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, kita sebaiknya memikirkan kembali niat untuk hamil," katanya.
Sejumlah rumah sakit di New York, AS, pusat pandemi Covid-19, memberi tahu wanita hamil bahwa mereka tidak dapat bersama pasangannya selama persalinan.
Tidak jelas apakah praktik itu akan diluncurkan ke lebih banyak rumah sakit.
Bahkan ahli epidemiologi terbaik, spesialis penyakit menular dan pakar lainnya tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi di dunia terkait Covid-19 dalam waktu sembilan bulan.
Kehamilan, persalinan, dan periode postpartum semuanya bisa menjadi pengalaman luar biasa, tetapi mereka juga dapat membebani fisik dan emosional.
"Kita semua berharap vaksin akan tersedia," kata Minkin.
"Tapi itu mungkin tidak dalam sembilan bulan. Semoga kita memiliknya dalam jangka waktu satu hingga dua tahun."
Baca juga: Virus Corona pada Wanita Hamil Tak Terbukti Bisa Menular ke Bayinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.