Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Inem, Berbagi Masker dan Sembako untuk Pekerja Jalanan Jogja

Kompas.com - 27/03/2020, 19:28 WIB
Retia Kartika Dewi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah tiga bulan lamanya, wabah virus corona menjangkiti ratusan negara di dunia, termasuk Indonesia.

Untuk menekan penyebaran virus corona yang kian meluas, pemerintah menginstruksikan agar warga bekerja dari rumah.

Demikian pula para siswa yang diinstruksikan untuk belajar dari rumah.

Namun, pilihan ini tak bisa dilakoni semua orang. Ada yang masih tetap harus keluar rumah untuk mencari nafkah bagi keluarga karena bekerja di jalan.

Berbagai inisiatif dilakukan komunitas maupun individu untuk meringankan beban mereka yang masih harus berjuang di tengah situasi seperti saat ini.

Salah satunya dilakukan oleh Made Dyah Agustina alias Inem Jogja.

Baca juga: Inem Jogja, Mantan Dosen yang Pilih Jadi Wong Edan demi Kebaikan

Di Yogyakarta, ia mengumpulkan donasi yang kemudian disalurkan untuk memberikan bantuan berupa pemberian sembako kepada orang-orang harus bekerja di luar rumah.

Inem mengatakan, ia membagikan paket sembako kepada para driver ojek online, tukang parkir, tukang becak, dan lain-kain karena mengetahui bahwa pengemudi ojek online menghadapi situasi yang sulit selama wabah virus corona merebak.

"Saya sedikit kepo di medsos, ada tukang ojek mengeluh karena sedikit orderan, dan ada beberapa ojol tertipu pemesanan barang dalam jumlah banyak, dan ternyata orderan fiktif," ujar Inem saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (27/3/2020).

Inem Jogja berbagi sembako, masker, dan hand sanitizer kepada para pedagang kaki lima, driver ojek online, dan lain-lain.Dok. Inem Jogja Inem Jogja berbagi sembako, masker, dan hand sanitizer kepada para pedagang kaki lima, driver ojek online, dan lain-lain.

Ia juga mengungkapkan, ada seorang driver ojek online hanya mendapat 3 orderan dalam sehari dengan pemesanan tidak sampai Rp 50.000.

"Masih dengan pendapatan seperti itu, dia masih tertipu pesanan minuman dengan nominal pemesanan Rp 110.000," lanjut dia.

Dari sini, ia memahami bahwa ada mereka yang memang mau tidak mau harus keluar rumah untuk bekerja, karena jika berdiam diri di rumah, mereka tidak bisa menghidupi keluarganya.

Awalnya, ia ingin membagikan masker dan hand sanitizer kepada para pekerja tersebut.

Namun, hal itu tak terlaksana lantaran harga hand sanitizer dan masker melambung tinggi.

"Satu boks masker harganya mahal, bisa setara dengan satu karung beras lebih. Jadi saya membagikan sembako yang sekiranya bermanfaat bagi keluarga si Bapak yang bekerja," ujar perempuan berdarah Bali-Jogja ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com