Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuat, Pakaian Pelindung Diri yang Gaya dan Aman dari Virus Corona

Kompas.com - 27/03/2020, 21:47 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sementara untuk model, baru hadir dalam dari tiga jenis, yakni, jaket, pakaian tanpa lengan yang hanya menutupi kepala dan bahu (mirip hijab), serta sepotong lain untuk tubuh bagian atas dengan lengan.

“Kreasi ini memadukan mode dan fungsi, dibuat dengan kain tahan air, anti-statis, dan tahan debu."

"Dilengkapi dengan lapisan tahan kuman di bawahnya, yang memenuhi standar yang diperlukan untuk pakaian pelindung tenaga medis."

"Lalu dengan ventilasi yang baik, mereka tetap bisa mengeluarkan keringat,” kata Liu.

Dia menyebutkan, ada tali yang dapat disesuaikan di belakang leher dan di bagian depan jaket, sehingga seluruh kepala dan mulut dapat dibungkus rapat di dalam pakaian.

"Setelah mengenakan itu dan sepasang kacamata dan masker, tidak ada kulit telanjang di bagian wajah yang akan terlihat," kata Liu.

Selain itu, untuk dua versi non-windbreaker, orang dapat mengenakan atasan seperti biasa. Pakaian pun bisa dicuci dengan mudah untuk penggunaan berulang.

Baca juga: Tak Bisa Work From Home, Ini 7 Tips Jaga Diri di Tengah Wabah Corona

Set ini juga dilengkapi dengan sepasang sarung tangan. Harganya 200 yuan atau setara dengan Rp 220 ribu untuk jaket.

Sementara, dua versi lain, harganya kurang dari 100 yuan. Ringan dan bisa digulung saat tidak digunakan, sehingga mudah dibawa.

Lembaga Penelitian Pakaian Profesional Kefang adalah pembuat pakaian pelindung terkemuka untuk tim pemadam kebakaran, militer, dan tim pencegahan penyakit di China.

Pada tahun 2016, institut tersebut mempresentasikan desain pakaian pelindung, bekerja sama dengan merek pakaian pelindung dari China, Swoto.

Liu mengatakan produk Swoto sampai saat ini menargetkan profesional seperti itu, tetapi wabah virus corona telah membuatnya populer di kalangan orang biasa.

Sebelum ini, dia mengaku telah merancang 150 set pakaian yang mencakup delapan profesi untuk presentasi 2016, yang ditampilkan selama China Fashion Week di Beijing.

Lembaga ini juga melakukan proyek penelitian dan pengembangan tingkat nasional, termasuk untuk Tentara Pembebasan Rakyat dan Olimpiade.

“Jajaran koleksi baru windbreaker yang diilhami penyebaran virus corona tak akan berhenti sampai di situ."

"Kami akan menciptakan lebih banyak desain seperti ketika wabah virus global mengubah kebutuhan pakaian orang,” ujar Liu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com