Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2020, 10:31 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Hal yang bisa dicoba adalah inovasi dengan membuat produk baru memanfaatkan sumber daya dan kemampuan yang ada untuk mendapatkan sumber pendapatan baru.

Misal dalam bidang food and beverage, membuat produk yang lebih tahan lama.

Kemudian di bidang fesyen, bisa bergeser dengan membuat alat pelindung diri (APD) bagi staf medis.

Sedangkan untuk musik bisa membuat pertunjukan online dengan sistem berbayar ataupun gratis.

Atau, di bidang digital dan aplikasi bisa membuat aplikasi sederhana yang mendukung situasi sekarang.

4. Alihkan anggaran pemasaran

Saat ini, semua orang semakin dekat dengan gadget-nya. Untuk itu, alihkan anggaran pemasaran ke jalur online.

Namun pertahankan serendah mungkin iklan berbayar dan penggunaan influencer.

5. Strategi keuangan

“Definisikan kembali strategi keuangan. Perhatikan positive cash flow-nya. Margin enggak usah terlalu besar, yang penting keluarkan itu produk,” tutur Dina.

Selain itu, pangkas cost yang tidak penting. Jika suatu saat ada persoalan sehingga memengaruhi keuangan, yang harus berkorban adalah pemilik dan jajaran atas perusahaan.

“Jangan berpikir memotong gaji karyawan. Tapi setengah gaji bos-bosnya disumbangkan ke bawah,” kata dia.

Baca juga: Jangan Boros Selama Masa Isolasi, Simak Tips Mengatur Keuangan Berikut

Sebab, jika para karyawan ini tidak memiliki pekerjaan, akan memberi dampak lebih besar terhadap resesi ekonomi.

Selain itu, ada lima strategi yang ditawarkan Dina untuk eksternal perusahaan. Sebab, bagaimana pun customer tetap harus dijaga. 

1. Manfaatkan Omnichannel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com