Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2020, 17:22 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Vox

Sebagai perawat, saat itu ia merasa gagal dan mencari-cari di mana kesalahannya sampai ia bisa tertular. Koleganya di rumah sakit kemudian meyakinkan Laura bahwa itu bukan kesalahannya.

Ia lalu mendaftar untuk itu tes Covid, tapi karena panjangnya antrean ia pun harus menunggu tiga hari. Selama itu, gejalanya memburuk. Laura mulai kehilangan kemampuan merasa dan mencium walau hidungnya tidak tersumbat.

Baca juga: Cermati, Lenyapnya Indera Penciuman, Salah Satu Gejala Infeksi Corona

“Gejalanya datang seperti ombak,ada satu saat aku merasa baik-baik saja, tapi di lain waktu aku merasa sangat lelah dan tidak berdaya. Di hari kelima, aku ditelepon dan disebut positif Covid-19,” katanya.

Laura tetap dirawat di rumah dan dokter memantau kondisinya secara online.

“Aku merasa tidak enak karena tidak bisa bekerja dan membantu teman-teman perawat lain di garis depan. Tapi, aku bersyukur karena dites awal sehingga bisa mencegah penularan,” katanya.

“Ini bukan virus biasa”

Christina, warga Surabaya, Jawa Timur, bersyukur akhirnya ia bisa mengalahkan virus corona yang menginfeksinya. Ia awalnya mengalami gejala demam, sesak napas, dan hilang nafsu makan.

Hasil rontgen menunjukkan paru-parunya seperti tertutup embun. Ia lalu dirujuk ke ruang isolasi RSUD Dr.Soetomo. Kondisinya ketika itu sudah lemas, bernapas pun sulit.

Di hari-hari berat itu, motivasi dari dokter membuatnya tetap bertahan.

"Ibu harus sembuh, Ibu sehat, karena hanya Ibu yang bisa membantu diri Ibu sendiri, imun Ibu yang membentengi Ibu sendiri. Itu kata dokter pada saya. Tidak pernah sama sekali dokter dan perawat bilang pada saya tentang virus," katanya kepada Kompas.com.

Hingga akhirnya dia sembuh di hari ke-8 dan diperbolehkan bertemu suaminya.

Dia mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan Covid-19 dan menuruti imbauan pemerintah. "Ini bukan penyakit atau virus biasa. Saya sudah mengalami ini," kata dia.

Baca juga: Bertambah 11, Pasien Sembuh dari Covid-19 di Indonesia Jadi 75 Orang

“Hasil X-Ray menunjukkan paru-paruku penuh dengan cairan”

Pada awalnya Mike (57) mengira ia hanya menderita flu berat. Tetapi ia merasa sangat lemah dan nyeri otot. Pria yang bekerja sebagai karyawan IT di Seattle itujuga mengalami demam dan sesak napas.

Ia kemudian berobat ke rumah sakit karena sesak napasnya tak kunjung sembuh. Dokter lalu memintanya melakukan tes flu dan rontgen karena ia mengalami batuk.

Halaman:
Sumber Vox
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com