Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2020, 11:41 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Jika merasa demam, jangan lupa untuk tetap memperhatikan tanda-tanda dehidrasi, termasuk mulut kering, haus berlebihan atau kebingungan.

Ketua kelompok medis Santa Monica Family Physicians, David Cutler, MD mengatakan, merasa demam juga bisa menjadi cara yang cukup akurat untuk mengetahuinya apakah kita sedang demam.

"Jika kamu merasa panas atau kedinginan, ada kemungkinan kamu demam," ujarnya.

Baca juga: Demam dan Batuk, Haruskah Langsung Cek Infeksi Corona?

Ketika mencoba mendiagnosis demam tanpa termometer, orang sering menyentuh dahi mereka. Sayangnya, cara ini tidak akurat jika kita melakukannya sendiri karena seluruh tubuh akan terasa panas.

Namun, menyuruh orang lain menyentuh dahimu bisa menjadi cara yang efektif untuk mendeteksi demam tanpa termometer, kata Haber, terutama jika mengalami gejala-gejala penyerta lainnya.

Meski begitu, tentu saja praktik ini tidak seefisien menggunakan termometer untuk mendapatkan prediksi suhu tubuh.

Secara umum, lebih penting untuk memantau gejala demam dan tingkat keparahannya, daripada suhu spesifik seseorang.

"Yang kami khawatirkan bukan ketinggian angkanya, tetapi kesehatan pasien," kata Cutler.

Baca juga: Mengapa Kita Merasa Sakit Setelah Membaca Informasi Gejala Corona?

Anak-anak sering mengalami demam tinggi tetapi masih bertingkah normal. Dalam hal ini, mereka kemungkinan tidak membutuhkan perhatian medis.

Namun, seseorang dengan gejala parah, seperti kebingungan yang signifikan atau kesulitan bernapas, harus mendapat medis bahkan jika mereka suhu tubuh tidak tinggi.

Secara keseluruhan, orang yang mengalami kesulitan bernapas, ruam, atau demam lebih tinggi dari 40 derajat Celcius harus menghubungi dokter. Pusat Pengendalian dan Pencegahan AS mengatakan mereka yang demam dan kontak dengan seseorang dengan Covid-19 juga harus mencari perhatian medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com