BANDUNG, KOMPAS.com – Aldo Ikhwanul Khalid (46) termenung. Matanya menatap layar berisi berita, dokter spesialis di Indonesia berjatuhan karena virus corona.
Dari berita yang dibacanya di awal-awal penanganan virus corona, setidaknya 7 dokter meninggal, 45 orang tenaga medis dinyatakan positif.
Meski demikian, para tenaga medis tetap di garda terdepan. Mereka berjuang melawan corona dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang terbatas.
Melihat itu, hatinya bergetar. Ia ingin berbuat sesuatu untuk membantu tenaga medis. Ia kemudian memutuskan untuk membuat pelindung wajah (facemask) gratis yang ia beri nama “Lifeshield”.
“Dunia sedang dalam keadaan darurat, perang melawan Covid-19. Dampaknya ke semua orang. Sebagai masyarakat kami nurut (kebijakan pemerintah). Tapi dengan kondisi seperti ini dan kami punya skill, kami siap bantu,” ujar Aldo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/3/2020).
Workshop tempat dirinya membuat lightsaber diubah menjadi pembuatan facemask sejak 23 Maret 2020. Ia mendesain, mengembangkan, dan membuat pelindung wajah itu dibantu dua orang.
Kemudian ada beberapa temannya yang membuat akun Instagram dan mengelolanya. Tujuannya untuk menghubungkan dirinya dan fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia.
Sesuai dugaan, Aldo dan teman-temannya dibanjiri permintaan facemask dari rumah sakit, puskemas, dan faskes lainnya di Indonesia.
Setelah diverifikasi, selama enam hari ini, permintaan facemask dari faskes di Indonesia mencapai 4.900.
“Yang kami distribusikan baru 500 pieces untuk Jakarta dan Bandung. Hari ini kami bisa memproduksi 200-270 unit, akan langsung kami distribusikan,” ungkap pemilik museum mainan ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.