Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Tim Medis Hadapi Corona, Aldo Produksi dan Bagikan Facemask

Kompas.com - 31/03/2020, 15:39 WIB
Reni Susanti,
Wisnubrata

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Aldo Ikhwanul Khalid (46) termenung. Matanya menatap layar berisi berita, dokter spesialis di Indonesia berjatuhan karena virus corona.

Dari berita yang dibacanya di awal-awal penanganan virus corona, setidaknya 7 dokter meninggal, 45 orang tenaga medis dinyatakan positif.

Meski demikian, para tenaga medis tetap di garda terdepan. Mereka berjuang melawan corona dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang terbatas.

Melihat itu, hatinya bergetar. Ia ingin berbuat sesuatu untuk membantu tenaga medis. Ia kemudian memutuskan untuk membuat pelindung wajah (facemask) gratis yang ia beri nama “Lifeshield”.

“Dunia sedang dalam keadaan darurat, perang melawan Covid-19. Dampaknya ke semua orang. Sebagai masyarakat kami nurut (kebijakan pemerintah). Tapi dengan kondisi seperti ini dan kami punya skill, kami siap bantu,” ujar Aldo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/3/2020).

Workshop tempat dirinya membuat lightsaber diubah menjadi pembuatan facemask sejak 23 Maret 2020. Ia mendesain, mengembangkan, dan membuat pelindung wajah itu dibantu dua orang.

Kemudian ada beberapa temannya yang membuat akun Instagram dan mengelolanya. Tujuannya untuk menghubungkan dirinya dan fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia.

Sesuai dugaan, Aldo dan teman-temannya dibanjiri permintaan facemask dari rumah sakit, puskemas, dan faskes lainnya di Indonesia.

Setelah diverifikasi, selama enam hari ini, permintaan facemask dari faskes di Indonesia mencapai 4.900.

“Yang kami distribusikan baru 500 pieces untuk Jakarta dan Bandung. Hari ini kami bisa memproduksi 200-270 unit, akan langsung kami distribusikan,” ungkap pemilik museum mainan ini.

Untuk distribusi, saat ini dibantu Antar Aja. Namun jangkauannya masih terbatas sehingga belum bisa menjangkau yang terlalu jauh.

Seperti kemarin, ada permintaan dari Labuan Bajo. Pihaknya ingin mengirim ke sana namun terkendala biaya shipping yang mahal.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Lifeshield ver 1 -plastic sheet (PET) 0,3mm -allumunium strip -polyfoam 15mm

A post shared by Lifeshield face protector (@lifeshield_facemask) on Mar 25, 2020 at 9:08am PDT

Relawan

Aldo menceritakan, pada awal produksi, ia merogoh koceknya sendiri. Satu hari, ia dan timnya hanya mampu memproduksi 50 facemask.

Melihat tingginya permintaan, ia kemudian mengajak berbagai komunitas di Bandung untuk ikut terlibat. Saat ini ada dua workshop yang membantu Aldo. Salah satunya pabrik mebel.

Dengan tiga workshop ini, kemampuan produksi menjadi 100 per hari. Ia berharap dengan relawan yang terus bergabung mengerjakan di tempatnya masing-masing, dalam sehari bisa membuat 300 facemask.

“Nanti workshop ini yang buat fabernya. Untuk perakitan dilakukan relawan agar cepat. Perakitan membutuhkan waktu sekitar 5 menit,” imbuhnya.

Tawaran untuk menjadi volunteer juga berdatangan. Selain Bandung dan Jakarta, permintaan datang dari Bali dan Medan.

Untuk dana, awalnya ia merogoh kocek sendiri. Hingga ratusan facemask terproduksi, ia dan timnya mulai menggalang donasi.

“Untuk satu facemask dari pembuatan hingga distribusi sampai ke tenaga medis membutuhkan dana Rp 15.000,” ungkapnya.

Bagi yang ingin membantu, bisa langsung lihat di Instagram @lifeshield_facemask.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com