KOMPAS.com - Tinggal di tempat yang memiliki tingkat polusi udara rendah merupakan faktor yang berpengaruh besar bagi kesehatan, terutama untuk menurunkan risiko gangguan paru dan juga masalah pada otak.
Menurut penelitian, orang yang punya masalah jantung dan hidup di daerah berpolusi, bahkan walau tingkat polusinya rendah, beresiko tinggi menderita demensia. Ini merupakan penyakit penurunan fungsi kognitif dan ditandai dengan kepikunan.
"Yang menarik, efek berbahaya dari polusi udara di bawah standar," kata Giulia Grande, peneliti di Departement of Neurobiology, Care Science and Society di Karolinska Institutet dalam sebuah pernyataan.
Tingkat demensia yang lebih tinggi ditemukan di area pusat kota Stockholm yang secara konsisten sebenarnya memiliki tingkat polusi udara jauh di bawah batas Eropa dan Amerika Serikat.
Standar polusi itu mengukur tingkat materi partikulat, yakni campuran zat padat dan cair yang ditemukan di udara.
Debu, kotoran dan asap memiliki partikel lebih besar, tetapi ada juga partikel kecil yang dapat dihirup dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Partikel itu disebut PM 2.5 karena ukuran umumnya 2,5 mikrometer atau kurang. Sebagai perbandingan, rata-rata rambut manusia 30 kali lebih besar dari partikel PM 2.5.
Baca juga: Minggu Ketiga Kerja dari Rumah karena Covid-19, Polusi Udara Jakarta Membaik
Gangguan jantung, polusi udara, dan demensia
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan kaitan langsung antara penyakit kardiovaskular dan risiko demensia, sementara penelitian lain menunjukkan hubungan udara yang tercemar dan demensia.
Grande dan timnya berusaha melihat bagaimana penyakit kardiovaskular dan polusi udara jangka panjang memengaruhi fungsi otak saat digabungkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.