Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2020, 16:37 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Aldo Ikhwanul Khalid (46) bersama timnya memproduksi pelindung wajah gratis untuk membantu tim medis di Indonesia menghadapi Coronavirus Disease (Covid-19).

Facemask yang ia beri nama Lifeshield ini didesain sebagai pelindung yang bisa digunakan berkali-kali dan nyaman dipakai sampai berjam-jam.

“Kami tidak menggunakan 3D print karena didesain sesederhana mungkin. Supaya bisa diproduksi oleh siapapun dengan peralatan dan skill minimal dengan biaya yang serendah-rendahnya,” ujar Aldo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/3/2020).

Desainnya sendiri selalu berubah, berdasarkan feedback dari pemakai di lapangan, yakni tenaga medis. Hingga kini sudah 500 facemask yang dibagikan ke faskes (fasilitas kesehatan) di Jakarta dan Jawa Barat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Video tentang cara pembuatan Lifeshield yang bisa memproduksi sendiri dari nol.

A post shared by Lifeshield face protector (@lifeshield_facemask) on Mar 30, 2020 at 11:31am PDT

Aldo mengungkapkan, material yang digunakan mudah didapat. Untuk frame, ia menggunakan aluminium strip 2 cm. Kemudian bagian depan menggunakan mika plastik PVC 0,2 mm.

“Talinya sendiri menggunakan paracord, yang biasa dipakai di tas. Tapi kalau tidak ada, tali sepatu pun bisa,” imbuhnya.

Lifeshield memiliki tiga setelan utama. Pertama, tali pengikat untuk menyesuaikan dengan ukuran kepala atau seberapa kencang lifeshield akan dipakai. Juga untuk menyesuaikan dengan penggunaan penutup kepala lain.

Kedua, plat dahi bisa ditekuk sesuai dengan penggunaan penutup kepala lain. Ketiga, panjang plastik bisa ditrim atau dipendekkan jika dibutuhkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Video cara pembuatan Lifeshield untuk yang bisa memproduksi sendiri dari nol.

A post shared by Lifeshield face protector (@lifeshield_facemask) on Mar 30, 2020 at 12:02pm PDT

Penutup wajah ini berfungsi untuk menghentikan percikan-percikan cairan dari orang terinfeksi. Lifeshield menggunakan mika yang efektif melaksanakan fungsi itu.

“Lifeshield adalah solusi darurat yang didesain dalam waktu dua hari dan selalu mengalami perbaikan berdasarkan feedback yang masuk dari lapangan,” ungkapnya.

“Lifeshield tidak memiliki sertifikasi ISO ataupun WHO karena merupakan inisiatif mandiri. Dengan filosofi apapun lebih baik daripada tidak ada, sementara menunggu pelindung yang bersertifikat tersedia,” tuturnya.

Baca juga: Bantu Tim Medis Hadapi Corona, Aldo Produksi dan Bagikan Facemask

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com