Kemudian jika pasangannya meninggalkannya untuk orang lain, berselingkuh atau meninggal, validasi tersebut akan ikut menghilang. Dengan kata lain, rasa percaya diri yang timbul itu sebenarnya semu.
"Kamu akan merasa seperti dalam penarikan dan ini adalah perasaan yang buruk," kata Müller.
"Perasaan itu bukan karena sendirian adalah hal yang sangat buruk, melainkan karena kamu bergantung pada validasi orang lain sejak awal."
Jika pendekatanmu terhadap sebuah hubungan seperti itu, kamu akan selalu menjadi individu yang mencari validasi.
Baca juga: Bukan Bahagia, Belanja Barang Mewah Justru Bikin Kurang Percaya Diri
Ketika pasangan lama pergi, kamu akan mencari orang baru untuk menggantikan perasaan validasi yang hilang. Situasi ini juga akan membuat seseorang cenderung berhubungan buruk atau bermusuhan dengan mantan pasangannya.
Menerima status lajang
Siklus beracun ini akan sangat sulit untuk diputus, namun bisa diatasi dengan menerima status lajang ketika ada kesempatan.
Memiliki kemandirian emosional sebenarnya akan membantu seseorang menjadi lebih stabil dan matang secara emosional.
Dengan memahami diri sendiri terlebih dahulu, seseorang akan lebih mudah memahami orang lain.
"Kamu akan tahu tentang kebutuhan dan harapanmu, dan kamu akan mengerti mengapa orang-orang tertentu bertindak seperti apa yang mereka lakukan," katanya.
Baca juga: Kesepian, Emosi Manusia yang Dianggap Sama Bahayanya dengan Penyakit
Memahami diri sendiri juga akan membantu kita di masa depan ketika menemukan orang yang tepat.
Kamu akan menyadari bahwa hubungan adalah tentang memberi, bukan menerima, dan kamu akan merasa lebih percaya diri karena kamu tahu bisa melaluinya jika hubungan yang dijalani tidak berhasil.
Pada akhirnya, kamu akan mampu mengambil risiko yang lebih besar dalam sebuah hubungan.
"Bayangkan dua orang yang mencintai dirinya sendiri dan saling mencintai, yang memberi rasa cinta satu sama lain alih-alih memintanya. Itu adalah hubungan yang indah dan itulah hubungan yang sehat," ujar Müller.