Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sedih, Jadi Jomblo Justru Tingkatkan Rasa Percaya Diri

Kompas.com - 01/04/2020, 14:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang mengeluh atau bersedih hati karena berstatus lajang alias jomblo. Bagi kamu yang mengalaminya, ada sedikit kabar yang mungkin bisa melegakan hati.

Penelitian ilmiah menunjukkan ada banyak manfaat fisik dan mental yang dialami seseorang ketika melajang, meskipun beberapa orang masih menganggapnya sebagai status yang menakutkan. Banyak yang takut sendirian.

"Ada banyak orang yang merasa seperti ini, mereka tidak takut pada apa pun selain sendirian, karena bagi mereka ini adalah kasus terburuk yang bisa terjadi," kata psikolog Carolin Müller kepada Insider.

Beberapa orang bahkan berpindah dari satu hubungan ke hubungan lain karena mereka merasa terikat pada perasaan menyenangkan yang didapatkan dari sebuah perhatian pasangan.

Baca juga: Banyak Orang Takut Jadi Jomblo, Ini Bukti Status Single Bukan Akhir Dunia

 

Meskipun kondisi tersebut juga berisiko terjebak pada hubungan yang toksik. Terutama ketika berhubungan dengan seseorang yang salah, hanya karena tak mau jadi jomblo.

Bahkan beberapa klien Muller mengaku belum pernah melajang dalam hidup mereka.

"Itu adalah rasa takut yang aneh. Kupikir jika kamu sendirian, itu adalah kesempatan yang baik untuk mengenal dirimu sendiri dan belajar untuk lebih mencintai diri sendiri," katanya.

Ketergantungan

Müller menambahkan, jika seseorang mendapatkan semua kepercayaan diri dan harga dirinya dari apa yang dikatakan orang lain padanya, maka individu tersebut akan menjadi ketergantungan.

Misalnya, ketika seseorang senang mendengar pujian dari kekasihnya bahwa dirinya adalah orang yang menyenangkan, cantik dan luar biasa, dia hanya akan mendapatkan validasi dari luar karena tidak mengatakan hal itu pada dirinya sendiri.

Ilustrasi Shutterstock Ilustrasi

Kemudian jika pasangannya meninggalkannya untuk orang lain, berselingkuh atau meninggal, validasi tersebut akan ikut menghilang. Dengan kata lain, rasa percaya diri yang timbul itu sebenarnya semu.

"Kamu akan merasa seperti dalam penarikan dan ini adalah perasaan yang buruk," kata Müller.

"Perasaan itu bukan karena sendirian adalah hal yang sangat buruk, melainkan karena kamu bergantung pada validasi orang lain sejak awal."

Jika pendekatanmu terhadap sebuah hubungan seperti itu, kamu akan selalu menjadi individu yang mencari validasi.

Baca juga: Bukan Bahagia, Belanja Barang Mewah Justru Bikin Kurang Percaya Diri

 

Ketika pasangan lama pergi, kamu akan mencari orang baru untuk menggantikan perasaan validasi yang hilang. Situasi ini juga akan membuat seseorang cenderung berhubungan buruk atau bermusuhan dengan mantan pasangannya.

Menerima status lajang

Siklus beracun ini akan sangat sulit untuk diputus, namun bisa diatasi dengan menerima status lajang ketika ada kesempatan.

Memiliki kemandirian emosional sebenarnya akan membantu seseorang menjadi lebih stabil dan matang secara emosional.

Dengan memahami diri sendiri terlebih dahulu, seseorang akan lebih mudah memahami orang lain.

"Kamu akan tahu tentang kebutuhan dan harapanmu, dan kamu akan mengerti mengapa orang-orang tertentu bertindak seperti apa yang mereka lakukan," katanya.

Baca juga: Kesepian, Emosi Manusia yang Dianggap Sama Bahayanya dengan Penyakit

Memahami diri sendiri juga akan membantu kita di masa depan ketika menemukan orang yang tepat.

Kamu akan menyadari bahwa hubungan adalah tentang memberi, bukan menerima, dan kamu akan merasa lebih percaya diri karena kamu tahu bisa melaluinya jika hubungan yang dijalani tidak berhasil.

Pada akhirnya, kamu akan mampu mengambil risiko yang lebih besar dalam sebuah hubungan.

"Bayangkan dua orang yang mencintai dirinya sendiri dan saling mencintai, yang memberi rasa cinta satu sama lain alih-alih memintanya. Itu adalah hubungan yang indah dan itulah hubungan yang sehat," ujar Müller.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com