Katon melakukan eksperimen itu terhadap dua masker. Yang pertama ada masker kain berwarna biru, dan selanjutnya masker sejenis berwarna hijau pupus.
"Lolos," kata Katon singkat.
"Ayo, teman teman kita coba juga masker kita di rumah," sambung dia lagi.
View this post on Instagram
Memang, pada awalnya seruan resmi tentang penggunaan masker hanya ditujukan bagi yang sakit dan terinfeksi, serta mereka yang bertugas merawat orang sakit.
Namun, seiring kian merebaknya penyebaran virus hingga menjadi pandemi global, setiap orang disarankan untuk menutup hidung dan mulutnya ketika berada di luar rumah.
Jika berkaca pada negara-negara di Eropa, sejumlah Pemerintah di sana telah menyerukan warganya untuk mengenakan masker saat berada di luar rumah.
Baca juga: WHO Tegaskan Lagi Masker Hanya untuk yang Sakit
Asosiasi Medis Jerman -misalnya, menyarankan warga membuat masker kain sederhana ketika keluar ke tempat umum.
Seruan itu pun masih terkait dengan ajakan untuk meninggalkan penggunaan masker medis, yang lebih diperlukan oleh para dokter dan relawan di garis depan.
Lalu di Austria, pembeli di toko bahan makanan juga diharuskan memakai masker.
Di New York, Gubernur Andrew M. Cuomo menyarankan siapa pun yang berusia lebih dari 70 tahun untuk mengenakan masker.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan