Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2020, 14:06 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Penggunaan sinar atau radiasi ultraviolet dengan konsentrasi berlebihan dalam bilik disinfektan untuk membunuh virus, bakteri, atau mikroorganisme penyebab infeksi penyakit pada jangka panjang juga dapat berpotensi menimbulkan kanker kulit.

Selain itu, kandungan alkohol, klorin, dan hidrogen peroksida pada cairan disinfektan juga tidak dapat membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: Mengenal Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan untuk Mencegah Covid-19

Bahaya menyemprot disinfektan pada tubuh manusia

Selain penggunaan bilik disinfektan, tak sedikit masyarakat yang kini gencar menyemprot disinfektan secara langsung pada tubuh manusia.

Misalnya, menyemprot disinfektan pada orang-orang yang akan masuk ke suatu gedung, pemukiman, atau gerbang perumahan.

Bahkan, kondisi ini mungkin sering Anda lihat pada pengemudi ojek online yang lalu lalang mengemudi atau mengantarkan pesanan makanan.

Prinsipnya sama, menyemprot disinfektan pada tubuh orang-orang tersebut diklaim dapat membunuh berbagai macam virus dan mikroorganisme yang mungkin menempel pada tubuh serta permukaan benda mati yang mereka bawa.

Faktanya, kandungan alkohol, klorin, dan hidrogen peroksida yang terkandung pada cairan disinfektan dapat bersifat karsinogenik (beracun) apabila terhirup oleh pernapasan manusia dalam jangka panjang.

Jika terkena kulit atau selaput lendir manusia, seperti mata dan mulut, dapat mengikis lapisan tersebut sehingga menimbulkan iritasi. Akibatnya, kuman dapat masuk dengan mudah ke area tubuh sehingga menyebabkan peradangan.

Terlebih belum tentu cairan disinfektan yang digunakan oleh masyarakat untuk menyemprot tubuh orang-orang yang lalu lalang tersebut mengandung zat alkohol, klorin, dan hidrogen peroksida.

Pasalnya, bisa saja campuran kandungan disinfektan yang mereka gunakan justru tidak mengandung zat-zat tersebut sehingga tidak efektif dalam mencegah penyebaran virus corona.

Alkohol dan klorin hanya boleh digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh virus, bakteri, dan mikroorganisme yang terdapat pada permukaan benda mati, seperti jalanan, pagar rumah, kendaraan bermotor, perabotan rumah tangga yang sering disentuh banyak orang, dan lain-lain.

Meski demikian, penggunaan cairan disinfektan pada permukaan benda tetap harus sesuai dengan petunjuk penggunaan yang direkomendasikan.

Baca juga: Melindungi Diri saat Ke Luar Rumah untuk Cegah Virus Corona

Cara mencegah penyebaran virus corona yang efektif 

Bukan menggunakan bilik disinfektan apalagi menyemprot disinfektan pada tubuh manusia, ada beberapa cara mencegah penyebaran virus corona yang efektif dilakukan, yaitu:

1. Sering mencuci tangan

Jangan menggunakan bilik disinfektan, sebaiknya sering cuci tangan untuk cegah virus corona
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik

Salah satu cara mencegah penyebaran virus corona yang paling efektif adalah dengan sering mencuci tangan.

Pastikan Anda mencuci tangan setelah dari toilet, setelah batuk dan bersin, serta sebelum dan sesudah makan. Anda bisa mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

Namun, jika Anda sulit menemukan akses air mengalir, Anda bisa membersihkan tangan dengan cairan pembersih yang minimal mengandung alkohol 60%.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com