Apa efeknya jika kekurangan vitamin C?
Diagnosis kekurangan vitamin C memerlukan tes darah khusus, tetapi kondisi utama kekurangan vitamin C dikenal adalah gejala penyakit kudis, seperti memar, gusi berdarah, dan kelelahan.
Scurvy atau penyakit kudis ditemukan oleh orang Mesir kuno, penyebab utama kematian selama perjalanan kapal panjang di era revolusi industri.
Karena vitamin C penting untuk pembentukan kolagen, gejala penyakit kudis berhubungan dengan pengendapan kolagen yang tidak tepat, protein struktural utama yang ditemukan di kulit dan jaringan ikat lainnya.
Orang dengan penyakit kudis biasanya memiliki bintik-bintik cokelat kecil pada kulit, pengerasan kulit, penebalan gusi, dan pendarahan dari selaput lendir.
Mereka juga mungkin merasa lemah atau tidak nyaman, perubahan emosional, penyembuhan luka yang buruk, nyeri tulang, dan pada tahap akhir berisiko penyakit kuning, keterlibatan saraf, dan kejang-kejang.
Baca juga: Perawatan Wajah dengan Vitamin C untuk Kulit Remaja
Kekurangan vitamin C jarang terjadi pada anak-anak di negara maju, kecuali mereka memiliki malabsorpsi usus yang parah atau praktik diet yang buruk yang menghindari sumber vitamin C.
Penyakit kudis masih terlihat di negara berkembang, karena terkait dengan kekurangan gizi.
Masalahnya tubuh manusia tidak dapat membentuk atau memproduksi vitamin C, sehingga tubuh tergantung pada sumber-sumber vitamin C dari luar, seperti tomat, paprika, brokoli, dan kiwi, yang merupakan sumber vitamin C terbaik.
Vitamin C juga tersedia sebagai suplemen oral, tetapi sumber vitamin yang dijual bebas harus diteliti dengan baik sebelum dikonsumsi secara rutin.
Seperti dilansir dari cleveland clinic, fungsi utama mengoptimalkan asupan vitamin C pada anak sebenarnya bukan untuk pencegahan flu, melainkan untuk mencegah penyakit kudis, terutama pada anak-anak berisiko, seperti mereka yang kekurangan gizi, memiliki pilihan makanan yang terbatas atau berisiko malabsorpsi.
Baca juga: Perokok Butuh Vitamin C Lebih Tinggi
Banyak penelitian yang telah membahas mengenai manfaat vitamin C dalam mencegah flu biasa. Topik ini telah diteliti secara luas, dan hampir semua bukti menunjukkan bahwa vitamin C tidak mencegah atau membantu mengobati flu biasa.
Secara keseluruhan, vitamin C adalah nutrisi penting yang kemungkinan memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh, dan tampaknya aman untuk dikonsumsi sebagai suplemen.
Namun jika orangtua tetap memilih untuk memberikan vitamin C kepada anaknya untuk mengurangi durasi flu, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dulu mengenai hal ini.
Baca juga: Jus Jeruk Kurangi Risiko Obesitas dan Menyehatkan Jantung
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.