Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2020, 22:19 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Namun secara keseluruhan, orgasme --dengan atau tanpa pasangan-- memiliki manfaat kesehatan lain.

"Seks mengurangi stres," kata Britney Blair, PsyD, psikolog klinis dan pendiri The Clinic, klinik terapi seks di California Utara, AS, seperti dikutip dari Insider.

"Seks bisa seperti olahraga, yang bagus untuk jantung, paru-paru, dan sistem kekebalan tubuh," kata Blair.

"Seks juga bagus untuk meningkatkan kualitas tidur dan memungkinkan kita tertidur lebih cepat, jadi secara keseluruhan, masturbasi bagus untuk kesehatan."

Baca juga: Wanita Perlu Masturbasi, Simak 6 Alasan Ilmiah Ini

Hubungan masturbasi dan seks

Sayangnya tidak ada penelitian yang membandingkan manfaat kekebalan dari masturbasi dibanding berhubungan seks dengan pasangan.

Namun Blair mencatat, seks bisa saja memiliki manfaat tambahan untuk meningkatkan oksitosin --dikenal sebagai hormon pelukan-- dan meningkatkan ikatan dengan pasangan.

Masturbasi juga telah ditemukan dapat merangsang produksi endocannabinoid, menurut The Journal of Sexual Medicine.

Neurotransmitter ini adalah bagian dari sistem endocannabinoid, yang memainkan peran penting dalam mengatur tubuh.

Merangsang sistem endocannabinoid --seperti orgasme-- dapat memiliki efek positif pada sistem kekebalan tubuh, peradangan, dan respon stres.

Orgasme yang sering juga dapat memiliki manfaat kesehatan jangka panjang, baik melalui masturbasi atau hubungan seks.

Menurut Harvard Health Publishing, pria yang berejakulasi antara 4 dan 7 kali seminggu pada usia 20 - 29 tahun mengalami pengurangan risiko terkena kanker prostat di kemudian hari.

Penelitian ini termasuk ejakulasi melalui masturbasi, hubungan seksual, dan mimpi basah.

Meskipun tidak ada penelitian setara untuk wanita, Blair merekomendasikan agar wanita juga mendapatkan manfaat dari masturbasi atau orgasme.

Kehidupan seks yang sehat, baik dengan pasangan atau diri sendiri, tentu baik untuk kita, meskipun tidak disebut frekuensi paling baik untuk tetap sehat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com