Sayangnya tidak ada penelitian yang membandingkan manfaat kekebalan dari masturbasi dibanding berhubungan seks dengan pasangan.
Namun Blair mencatat, seks bisa saja memiliki manfaat tambahan untuk meningkatkan oksitosin --dikenal sebagai hormon pelukan-- dan meningkatkan ikatan dengan pasangan.
Masturbasi juga telah ditemukan dapat merangsang produksi endocannabinoid, menurut The Journal of Sexual Medicine.
Neurotransmitter ini adalah bagian dari sistem endocannabinoid, yang memainkan peran penting dalam mengatur tubuh.
Merangsang sistem endocannabinoid --seperti orgasme-- dapat memiliki efek positif pada sistem kekebalan tubuh, peradangan, dan respon stres.
Orgasme yang sering juga dapat memiliki manfaat kesehatan jangka panjang, baik melalui masturbasi atau hubungan seks.
Menurut Harvard Health Publishing, pria yang berejakulasi antara 4 dan 7 kali seminggu pada usia 20 - 29 tahun mengalami pengurangan risiko terkena kanker prostat di kemudian hari.
Penelitian ini termasuk ejakulasi melalui masturbasi, hubungan seksual, dan mimpi basah.
Meskipun tidak ada penelitian setara untuk wanita, Blair merekomendasikan agar wanita juga mendapatkan manfaat dari masturbasi atau orgasme.
Kehidupan seks yang sehat, baik dengan pasangan atau diri sendiri, tentu baik untuk kita, meskipun tidak disebut frekuensi paling baik untuk tetap sehat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.