Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/04/2020, 07:15 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

Sumber Motherly

KOMPAS.com - Sebagai orangtua, tak bisa dipungkiri kita seringkali terjebak dengan nilai akademis — merasa bahwa anak-anak harus segera belajar cara membaca sejak dini dan harus mampu menyelesaikan soal-soal matematika demi kesuksesan.

Tetapi, kita melupakan keterampilan hidup yang diperlukan dan tidak dipelajari dalam buku sekolah.

Empati adalah salah satunya. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa anak yang empatik hanya akan menjadi anak yang sensitif yang menggunakan hati mereka di mana saja.

Baca juga: Orang yang Hobi Baca Buku Lebih Mudah Berempati

Meskipun itu kadang benar, empati juga merupakan keterampilan yang memungkinkan kita untuk melihat perspektif orang lain dalam upaya untuk saling memahami.

Hal itu juga tentu akan berpengaruh bagaimana memecahkan masalah dalam hubungan dengan orang-orang yang bekerja bersama dengan kita, orang yang hidup bersam kita, dan bahkan dalam hubungan percintaan.

Sebagai orangtua, kita memiliki kesempatan membantu anak untuk mulai membangun keterampilan berempati sejak usia sangat muda.

Ini tidak selalu mudah, terutama jika kita tidak memiliki orang dewasa yang berempati pada kita ketika kita masih kecil, tapi justru sebaliknya meminta kita untuk "menyerah" atau "berhenti menangis".

Baca juga: Cara Jonathan Frizzy Stimulasi Rasa Empati Anak

Namun, menerima empati atau tidak di masa kecil, sebagai orangtua kita tetap bisa menunjukkan kepada anak perasaan empati yang tulus dan membantu mereka membangun keterampilan hidup ini. Berikut empat cara mengajarkan anak berempati:

1. Jadilah contoh

Dengan memberi contoh bagaimana kita berempati dan menunjukkan rasa hormat kepada anak, kita dapat sangat memengaruhi tindakan anak terhadap orang lain.

Memberi contoh dengan berempati pada anak dan orang lain membantu anak memiliki keterampilan ini lebih cepat.

Karena mereka pasti mengamati dan kemudian akan melakukan hal yang sama seperti yang kita lakukan. Jangan lupa, anak adalah peniru terbaik.

Mereka memerhatikan saat kita berinteraksi dengan pasangan kita, orangtua kita, dan bahkan kucing atau binatang lain yang kita temui.

Namun demikian, kita harus menyadari bahwa anak mendapat pengalaman berempati bukan hanya dengan melihat kita melakukannya pada orang lain, tapi juga bagaimana cara kita berinteraksi dengan anak.

Baca juga: Seperti Kecerdasan, Rasa Empati Anak Perlu Dilatih

Halaman:
Sumber Motherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com