Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indiverse, "Ayam Pop" dan "Rendang" dalam Sepasang Sepatu

Kompas.com - 03/04/2020, 11:36 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proyek akhir di bangku kuliah menjadi titik awal kelahiran Indiverse (Indonesian Diversity), sebuah label sepatu lokal yang ingin menawarkan sepatu nyaman berkualitas.

Di sisi lain, minat masyarakat yang semakin tinggi terhadap sepatu juga menjadi poin lain yang membuat bisnis di industri sepatu tampak semakin menarik.

"Tren kemarin kan low-top sneakers, either lokal maupun internasional," kata Chief Executive Officer Indiverse, Alya Ignacia, kepada Kompas Lifestyle.

"Awalnya, kami ingin buat low-top sneakers yang versatile untuk dipakai kapan saja. Kasual, formal masuk."

Baca juga: Bantu Tenaga Medis, Nevertoolavish Lelang Sepatu Karya 14 Seniman Top

Di tengah banyaknya label sepatu lokal yang bermunculan, Indiverse memilih menyediakan alternatif sepatu berkualitas.

Sepatu ini menggunakan bahan kulit sapi full grain, dan kulit kambing untuk bagian dalam sepatu.

Setiap sepatu dibanderol dengan harga Rp 1.149.000.

Meski pada awalnya menyasar kelompok anak muda, sepatu yang diproduksi di Bandung ini ternyata juga diminati oleh kelompok usia yang lebih tua.

Desain sepatu yang semi-formal menjadi alasan bagi sebagian pengguna Indiverse untuk memakainya sebagai sepatu kerja harian.

Baca juga: Mungkinkah Virus Corona Hidup di Permukaan Sepatu?

"Banyak juga di luar target market kami yang suka dan tertarik untuk beli."

"Malah mereka yang semangat 'oh ini produk lokal ya, anak-anak muda juga yang jual". Mereka malah senang," ungkap dia.

Menyisipkan pesan budaya

Koleksi Piring-Piring Padang dari Indiverse, terdiri dari warna beige, cokelat dan hijau yang mewakili menu ikonik dari masakan Padang.  Dok. Indiverse Koleksi Piring-Piring Padang dari Indiverse, terdiri dari warna beige, cokelat dan hijau yang mewakili menu ikonik dari masakan Padang.
Koleksi debut Indeverse, "the Fundamentals", dirilis pada April 2019 dengan tiga warna, yaitu merah, putih dan hitam.

Sementara, koleksi kedua bertajuk "Piring-Piring Padang" diluncurkan berbarengan dengan event Urban Sneaker Society (USS), November lalu.

Padang dipilih karena dianggap sebagai salah satu daerah yang menyediakan makanan "terfavorit di dunia", dan akrab dengan lidah masyarakat Indonesia.

Koleksi kedua ini terdiri dari tiga warna sepatu yang mewakili menu masakan di rumah makan Padang, yakni beige (ayam pop), cokelat (rendang) dan hijau (daun singkong).

Baca juga: Sepatu G-Dragon x Nike Edisi Terbatas Dijual Hingga Rp 300 Jutaan

Kedua koleksi sama-sama menyelipkan pesan tentang Indonesia, sesuai misi yang ingin dibawa oleh label ini.

"Budaya Indonesia kan banyak banget dan mulai pudar di generasi muda, sayang banget."

"Jadi kami mau jadi pengingat, jembatan budaya Indonesia ke anak-anak muda, kami masukan ke dalam sepatu," kata Alya.

Pada kedua koleksi tercetak angka koordinat sesuai dengan cerita yang diangkat. Angka koordinat tersebut tercetak tipis pada bagian upper sepatu.

Untuk koleksi Piring-Piring Padang, misalnya, koordinat mengacu pada lokasi Kota Padang.

Pesan tentang Indonesia juga terlihat pada desain kotak sepatu berdesain minimalis yang menampilkan peta Indonesia. Peta tersebut tercetak pada semacam papan akrilik.

"Dari nama, cerita, cara kami bungkus produk, kami buat supaya oh ini Indonesia," tambah Alya.

Mimpi menjadi fashion brand

Koleksi Piring-Piring Padang dari Indiverse, terdiri dari warna beige, cokelat dan hijau yang mewakili menu ikonik dari masakan Padang.  Dok. Indiverse Koleksi Piring-Piring Padang dari Indiverse, terdiri dari warna beige, cokelat dan hijau yang mewakili menu ikonik dari masakan Padang.
Perkembangan industri sepatu Tanah Air yang pesat sangat membantu label-label sepatu lokal untuk berkembang.

Perkembangan ini pun tak terkecuali dialami label yang digawangi oleh Alya bersama tiga rekannya, Christy, Philip, dan Theuran ini.

Tak hanya ingin bermain di low-top sneakers, ke depannya Indiverse juga berencana melakukan inovasi produk serta berkolaborasi dengan figur atau label lain.

Dalam waktu dekat, misalnya, Indiverse berencana merilis koleksi sepatu perempuan karena selama ini baru menyediakan koleksi untuk laki-laki.

Namun, rilis koleksi yang seharusnya dilangsungkan bulan ini terpaksa tertunda karena situasi pandemi corona.

Baca juga: Pijakbumi, Berawal dari Hilang Sepatu hingga Berjaya di Italia...

"Tidak menutup kemungkinan ke depannya ada additional lain, enggak cuma bahan kulit tapi juga main di bahan-bahan lain," ucap dia.

Bahkan, Indiverse memiliki mimpi agar kelak semakin berkembang menjadi sebuah fashion brand.

"Jadi akan menawarkan lebih banyak variasi produk. Kami juga mengincar jadi fashion brand. Ke depannya tidak hanya sepatu, tapi mungkin juga ke produk lain," tambah Alya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com