KOMPAS.com - Virus corona menyebar secepat kilat ke hampir seluruh negara di dunia. Hingga 27 Maret 2020, disebutkan jumlah orang yang positif virus ini sudah menembus angka lebih dari 500.000 orang.
Berbagai upaya yang dicoba, rupanya belum bisa menghentikannya. Lalu, muncul opsi terakhir yang cukup kontroverisial untuk menghentikan pandemi ini yaitu dengan memanfaatkan herd immunity. Seperti apa kekebalan yang dimaksud ini?
Herd immunity secara harafiah bisa diartikan sebagai kekebalan komunitas. Jadi, dalam satu komunitas, harus ada cukup banyak orang yang imun atau kebal terhadap suatu penyakit sehingga komunitas tersebut tidak lagi bisa diserang oleh suatu virus.
Virus apapun butuh inang atau tempat tinggal untuk bertahan hidup. Manusia maupun hewan bisa menjadi inangnya. Termasuk SARS-COV-2 yang merupakan virus penyebab covid-19.
Jika virus ini tidak bisa memasuki tubuh manusia, maka ia lama-kelamaan akan mati karena tidak bisa bertahan lama berada di udara terbuka.
Jika ada cukup banyak orang dalam satu komunitas memiliki kekebalan terhadap suatu virus, maka virus tersebut akan hilang.
Herd immunity sebenarnya adalah konsep yang penting dijalani agar orang-orang yang sehat, bisa melindungi orang lain di sekitarnya yang imunnya tidak bagus atau yang tidak bisa menerima vaksin karena ada gangguan kesehatan tertentu.
Lalu, bagaimana caranya agar orang-orang tersebut bisa kebal? Ada dua cara, yaitu dengan vaksin maupun secara alami.
• Vaksin
Dengan vaksin, maka di tubuh orang tersebut bisa terbentuk kekebalan terhadap penyakit tertentu. Pada penyakit campak, misalnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.