Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2020, 14:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah pandemi virus corona, kebanyakan orang menjadi lebih fokus untuk memerhatikan bagaimana menjaga diri tetap sehat.

Mulai dari rajin mencuci tangan, berolahraga, hingga mengonsumsi multivitamin untuk melengkapi kekurangan nutrisi harian.

Namun, kepanikan membuat banyak orang juga memercayai mitos-mitos beredar tentang perlindungan diri dari penularan virus.

1. Masker untuk cegah penularan udara

Banyak riset telah dilakukan untuk menemukan efektivitas masker untuk mencegah infeksi flu dan infeksi penularan udara lainnya.

Baca juga: Cara Katon Bagaskara Uji Kelayakan Masker Kain untuk Cegah Corona

Namun, terlepas dari banyaknya riset, hal ini masih menjadi perdebatan.

Berbagai otoritas kesehatan berulang kali tidak merekomendasikan penggunaan masker untuk orang-orang sehat mencegah penyakit pernafasan, termasuk Covid-19.

Kendati demikian, dalam beberapa waktu terakhir berbagai pihak mulai merekomendasikan penggunaan masker kain bagi orang sehat yang masih memiliki aktivitas di luar ruangan.

Selain itu, imbauan untuk menggunakan masker kain juga diserukan agar masyarakat tidak menimbun masker bedah dan N95 yang dibutuhkan oleh para tenaga kesehatan.

Terlepas dari penggunaan masker, pastikan untuk menutup mulut dengan lipatan lengan jika batuk atau bersin.

Baca juga: Cegah Infeksi Corona, Bahan Kaus Bekas Pun Efektif Jadi Masker Wajah

Lalu, ingatlah pula untuk tidak menyentuh wajah, mulut atau hidung dengan tangan kotor.

2. Sarung tangan untuk menghindari virus

Sarung tangan bedah adalah cara terbaik untuk mencegah kuman penyakit.

Sarung tangan sama seperti kulit kita yang bisa membawa kuman dan patogen dari permukaan-permukaan berbahaya.

Sehingga, menyentuh wajah dengan sarung tangan memiliki potensi terinfeksi yang sama seperti jika menyentuh wajah dengan kulit telanjang.

Jadi, jika ingin menggunakan sarung tangan sebagai pelindung, kamu perlu mengganti atau membersihkannya sesering mungkin.

Namun, jika kamu merawat orang sakit, misalnya penderita Covid-19, Pusat Pengendalian dan Pencegahan (CDC) merekomendasikan untuk menggunakannya.

Baca juga: Tangkal Virus Corona, Amankah Pakai Masker Kain Buatan Sendiri?

Sarung tangan dipakai saat berkontak dengan darah, kotoran atau cairan tubuh lainnya dari pasien.

Termasuk ketika kamu membersihkan permukaan-permukaan yang sering disentuh, seperti meja, peralatan mandi, ponsel, mesin cuci, keyboard, dan lainnya.

3. Vitamin C membantu pemulihan lebih cepat

Kita mungkin pernah membaca informasi beredar bahwa segelas jus jeruk dan sumber vitamin C lainnya bisa membantu proses pemulihan penyakit lebih cepat.

Ya, vitamin memang penting untuk dikonsumsi sebagai perlindungan daya tahan tubuh.

Baca juga: Asupan Vitamin C pada Anak Bukan untuk Mencegah Flu

Namun, menurut National Institute of Health (NIH), mengonsumsi vitamin C harian hanya mengurangi durasi pilek hingga delapan persen.

Maka, jika kita baru mengonsumsi vitamin C hanya saat sudah sakit, hal itu tidak akan terlalu banyak membantu percepatan pemulihan tubuh dari penyakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com