Sebab, efektivitas setiap jenis masker sebetulnya perlu dipelajari kembali.
"Prinsipnya kain pun sebenarnya masih bisa kita gunakan untuk mencegah droplet, yang disarankan yang seperti apa, itu mesti diklarifikasi," kata Ari saat dihubungi, Senin (6/4/2020).
Ari mengingatkan kembali tujuan memakai masker adalah agar tidak menularkan kepada orang lain, bukan untuk mencegah tertular.
Masker bedah dengan lapisan hidrofobik di luar, dan hidrofilik di dalam, adalah jenis masker yang ideal.
Namun, jenis kain seperti apa pun yang kita miliki di rumah sebetulnya bisa dimanfaatkan untuk menjadi masker.
"Kalau yang ada kain? Kain lebih bisa mencegah penularan kepada orang lain daripada tidak pakai apa-apa," kata dia.
Baca juga: Cara Katon Bagaskara Uji Kelayakan Masker Kain untuk Cegah Corona
"Sama seperti etika batuk menggunakan sapu tangan dan memiringkan lengan ke atas. Intinya, ketika batuk atau bersin tidak menularkan pada orang lain."
Ari menambahkan, ketika semua orang memakai masker akan relatif lebih aman daripada hanya sebagian saja yang mengenakan masker, namun masih ada yang tidak memakai masker.
Sebab mereka yang tidak memakai masker bisa saja mengeluarkan droplet dan menularkan orang lain.
"Dengan kondisi jumlah pasien sudah tinggi, caranya Anda melindungi saya, saya melindungi anda. Makanya harus sepakat semua pakai masker," lanjut dia.
Di samping itu, ingatlah bahwa pembatasan fisik (physical distancing) dan mencuci tangan merupakan hal paling penting harus kita terapkan, demi mencegah penularan virus corona.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.