KOMPAS.com - Istilah cabin fever kerap dikaitkan dengan kondisi ketika kita terkurung atau terjebak di dalam rumah karena hujan atau cuaca buruk.
Namun, pada kenyataannya, hal ini dapat terjadi kapan saja ketika kita merasa terisolasi atau benar-benar terputus dari dunia luar.
Cabin fever adalah serangkaian emosi atau gejala yang dialami seseorang ketika mereka harus bertahan di rumah untuk waktu yang lama.
Menurut Cambridge Dictionary, cabin fever merupakan suatu kondisi saat seseorang merasa tidak bahagia atau bosan karena menghabiskan terlalu banyak di rumah.
Baca juga: Meningkatkan Latihan Kardio Selama Masa Isolasi
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai keadaan. Misalnya bencana alam, berkurangnya moda transportasi, atau bahkan saat kita harus menerapkan social distancing di tengah pandemi Covid-19.
Dalam pandangan populer, cabin fever dipakai untuk menjelaskan perasaan bosan karena kita telah terjebak di dalam rumah selama beberapa jam atau hari.
Namun, fakta dari gejala cabin fever tidaklah demikian.
Cabin fever adalah serangkaian emosi negatif dan sensasi menyedihkan yang mungkin dihadapi oleh seseorang jika mereka terisolasi atau merasa terpisah dari dunia.
Perasaan terisolasi dan kesepian ini lebih mungkin terjadi pada saat social distancing, karantina selama pandemi, atau berlindung di suatu tempat karena cuaca buruk.
Baca juga: Terlalu Lama Isolasi Diri Bisa Berpengaruh pada Kemampuan Sosial Anak
Ini dapat menyebabkan serangkaian gejala yang sulit dikelola tanpa teknik coping yang tepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.