Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2020, 08:54 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber POP SUGAR

Bagaimana cara melakukannya?

"Mulailah dari kepala dan turunkan ke kaki. Jika merasakan ada ketegangan, hembuskan dan lepaskan ketegangan. Dengan melepaskan ketegangan secara sadar dari tubuhmu, kamu akan dapat merasakan relaksasi dan peremajaan dalam waktu yang segera," kata Dr. Thébaud.

Fokus pada hal-hal yang perlu kamu syukuri karena syukur memberi kita perspektif dan membuat kita tidak berpikir bahwa hidup kita penuh penderitaan.

5. Rileks dan kembali meremajakan diri

"Jika kamu merasa ada yang salah dalam harimu atau tingkat stresmu tinggi, istirahatlah selama 10 hingga 15 menit," kata pendiri Wellness IRL, Tasha Holland-Kornegay, PhD, LPC,

Cari tempat agar kita bisa bersantai untuk melakukan sesuatu yang membuatmu bahagia di tempat itu. Lalu, lakukanlah hal yang kamu suka. Entah itu bernyanyi, membaca, minum kopi, atau hanya berdiam diri.

Baca juga: Tenangkan Diri di Tengah Wabah Corona dengan Ikut Meditasi Online

6. Lakukan peregangan

Peregangan tidak hanya diperuntukkan bagi pelari atau orang-orang yang berolahraga di gym. Dr. Holland-Kornegay merekomendasikan melakukan peregangan setiap hari untuk membantu menghilangkan stres dan lebih rileks.

Kamu tak perlu waktu yang banyak itu melakukannya dan bisa cukup berdiri di ambang pintu dan mencoba merentangkan tangan untuk mencapai sisi kusen pintu. Tahan selama 90 detik lalu lepaskan.

"Latihan sederhana ini akan memikat sistem saraf dan meningkatkan energimu," kata Dr. Holland-Kornegay.

7. Olahraga

Olahraga dapat mengurangi kadar hormon stres dalam tubuh, seperti adrenalin dan kortisol. Latihan ini juga merangsang produksi endorfin, bahan kimia di otak yang bertindak sebagai penghilang rasa sakit alami dan pengatur suasana hati.

Baca juga: Ubah Stres Jadi Bahagia Selama “Diam” di Rumah Bersama Anak

8. Bicara tentang diri sendiri kepada diri sendiri

Berbicara dengan diri sendiri mungkin terdengar aneh, tetapi bicara dengan (seolah) orang ketiga dapat digunakan mengantisipasi peristiwa yang membuat stres, cemas, atau ketika berurusan dengan sesuatu yang menyebabkan stres dan kecemasan di masa lalu, seperti penolakan atau kegagalan.

Direktur laboratorium psikofisiologi Michigan State University, Jason Moser, PhD, mengatakan, untuk berbicara sendiri, mulailah dengan membicarakan peristiwa yang membuatmu stres kepada "seseorang" tersebut.

Halaman:
Sumber POP SUGAR
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com