Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2020, 08:54 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber POP SUGAR

KOMPAS.com - Stres seringkali sulit untuk kita hindarkan, terlebih dalam situasi yang tidak pasti seperti pandemi. Jika tidak kita kendalikan, stres akan mengganggu suasana hati, hubungan, rutinitas tidur, bahkan fungsi tubuh.

Setiap orang punya cara berbeda dalam mengelola stresnya. Jika kamu belum menemukannya, teknik-teknik relaksasi berikut mungkin bisa dicoba untuk manajemen stres.

Menemukan teknik yang paling pas dengan diri kita memang membutuhkan trial and error (percobaan dan kegagalan), namun ketika sudah menemukan teknik yang pas kamu akan merasa jauh lebih tenang.

1. Relaksasi otot progresif

Pendiri Plum Counseling and Wellness, Jessie Bohnenkamp, LPC, NCC, merekomendasikan untuk mencoba teknik relaksasi otot progresif.

Ia menjelaskan, ketika merasa stres, seringkali kita menegangkan bagian tubuh kita, yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak bahwa kita tidak aman dan perlu waspada terhadap bahaya.

"Berbaringlah, atau dalam posisi yang nyaman, kemudian mulailah dengan jari-jari kaki, fokus merelaksasi sepenuhnya setiap kelompok otot atau bagian tubuh, perlahan bergerak ke atas tubuh lalu biarkan semua ketegangan mengalir jauh," ungkapnya kepada Popsugar.

Baca juga: Belajar dari Rumah, Tak Ada Ibu yang Sempurna...Ibu Perlu Rileks

2. Ambil nafas dalam dan berjalan

Jika merasa stres, cobalah keluar rumah untuk berjalan-jalan dengan tetap memperhatikan keamanan dan jaga jarak. Walau sebentar tetapi dapat membantu menjernihkan pikiran. Selain berjalan kaki, fokus pada pernapasan dalam yang lambat sambil mengingatkan diri kita untuk mengulangi napas tersebut juga membantu.

Penulis sekaligus pendiri of Hammond Psychology & Associates, P.A, Nekeshia Hammond, PsyD, menyarankan untuk mengambil napas dalam-dalam ketika kita merasa dilanda panik. Cara sederhana ini dapat memulihkan dan merevitalisasi suasana hati dan tingkat energi seseorang.


ilustrasi duduk di kursi tamanshutterstock ilustrasi duduk di kursi taman

3. Hubungi orang tercinta

"Cobalah hubungi sahabat atau orang yang biasa kamu hubungi ketika sedang rentan dan lemah, biarkan mereka memberimu ketenangan dan arahan," kata konselor Louis Laves-Webb, LCSW, LPC-S.

Biarkan dirimu bersandar pada orang yang kamu cintai dan berbagi penderitaan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang dirasakan.

Baca juga: Selama Isolasi di Rumah, Perbanyak Ngobrol di Telepon

4. Melakukan "pemindaian" tubuh

Stres seringkali muncul dengan berbagai cara di seluruh tubuh kita, itulah sebabnya spesialis manajemen stres Sandra Thébaud, PhD, menyarankan untuk melakukan pemindaian atau scan tubuh kapan pun kamu merasa stres dan perlu rileks

Bagaimana cara melakukannya?

"Mulailah dari kepala dan turunkan ke kaki. Jika merasakan ada ketegangan, hembuskan dan lepaskan ketegangan. Dengan melepaskan ketegangan secara sadar dari tubuhmu, kamu akan dapat merasakan relaksasi dan peremajaan dalam waktu yang segera," kata Dr. Thébaud.

Fokus pada hal-hal yang perlu kamu syukuri karena syukur memberi kita perspektif dan membuat kita tidak berpikir bahwa hidup kita penuh penderitaan.

5. Rileks dan kembali meremajakan diri

"Jika kamu merasa ada yang salah dalam harimu atau tingkat stresmu tinggi, istirahatlah selama 10 hingga 15 menit," kata pendiri Wellness IRL, Tasha Holland-Kornegay, PhD, LPC,

Cari tempat agar kita bisa bersantai untuk melakukan sesuatu yang membuatmu bahagia di tempat itu. Lalu, lakukanlah hal yang kamu suka. Entah itu bernyanyi, membaca, minum kopi, atau hanya berdiam diri.

Baca juga: Tenangkan Diri di Tengah Wabah Corona dengan Ikut Meditasi Online

6. Lakukan peregangan

Peregangan tidak hanya diperuntukkan bagi pelari atau orang-orang yang berolahraga di gym. Dr. Holland-Kornegay merekomendasikan melakukan peregangan setiap hari untuk membantu menghilangkan stres dan lebih rileks.

Kamu tak perlu waktu yang banyak itu melakukannya dan bisa cukup berdiri di ambang pintu dan mencoba merentangkan tangan untuk mencapai sisi kusen pintu. Tahan selama 90 detik lalu lepaskan.

"Latihan sederhana ini akan memikat sistem saraf dan meningkatkan energimu," kata Dr. Holland-Kornegay.

7. Olahraga

Olahraga dapat mengurangi kadar hormon stres dalam tubuh, seperti adrenalin dan kortisol. Latihan ini juga merangsang produksi endorfin, bahan kimia di otak yang bertindak sebagai penghilang rasa sakit alami dan pengatur suasana hati.

Baca juga: Ubah Stres Jadi Bahagia Selama “Diam” di Rumah Bersama Anak

8. Bicara tentang diri sendiri kepada diri sendiri

Berbicara dengan diri sendiri mungkin terdengar aneh, tetapi bicara dengan (seolah) orang ketiga dapat digunakan mengantisipasi peristiwa yang membuat stres, cemas, atau ketika berurusan dengan sesuatu yang menyebabkan stres dan kecemasan di masa lalu, seperti penolakan atau kegagalan.

Direktur laboratorium psikofisiologi Michigan State University, Jason Moser, PhD, mengatakan, untuk berbicara sendiri, mulailah dengan membicarakan peristiwa yang membuatmu stres kepada "seseorang" tersebut.

"Ketika kamu menggunakan nama sendiri, otak beralih ke mode lain seolah-olah dirimu sedang berbicara dengan orang lain. Singkatnya, yang terjadi adalah kamu menciptakan jarak psikologis antara dirimu dan masalah yang sedang hadapi," ungkapnya.

Suasana jalanan lengang kota Jakarta di Jalan protokol M.H Thamrin, Selasa (31/3/2020). Suasana jalanan Jakarta lengang tampak sepi dibandingkan hari biasa karena sebagian warga telah menerapkan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran virus corona atau COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Suasana jalanan lengang kota Jakarta di Jalan protokol M.H Thamrin, Selasa (31/3/2020). Suasana jalanan Jakarta lengang tampak sepi dibandingkan hari biasa karena sebagian warga telah menerapkan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran virus corona atau COVID-19.

9. Meditasi

Meditasi bisa menjadi alat yang luar biasa untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan.

Meditasi bekerja untuk meningkatkan plastisitas otak dengan memperkuat sinapsis untuk mengubah pola pikir maladaptif (pikiran negatif sial), meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan perhatian dan konsentrasi.

Jika kamu seseorang yang menganggap kejadian di masa sekarang sebagai tantangan, Dr. Moser menyarankan untuk mencoba meditasi selama 15 menit.

"Yang menyenangkan tentang meditasi adalah, seperti halnya bicara pada diri sendiri, itu sangatlah fleksibel dan ada begitu banyak sumber daya dan aplikasi online untuk memandumu bermeditasi," katanya.

"Cobalah untuk duduk diam selama 15 menit beberapa kali seminggu, tanpa gangguan dan memperhatikan napasmu. Cara itu akan bisa membantu."

Baca juga: Ini Cara Meditasi yang Benar untuk Hilangkan Stres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber POP SUGAR
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com