Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2020, 10:07 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang mungkin sudah merasa bosan menjalani masa karantina mandiri dalam wabah covid-19, karena tidak bisa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan.

Namun, rasa bosan ternyata tak selalu buruk.

Bahkan, sebuah penelitian mengungkap, kebosanan yang dirasakan banyak orang saat ini cenderung memotivasi untuk menjadi lebih baik, dan lebih empati.

Rasa yang sama juga disebut bisa mendorong orang lebih terlibat dalam kegiatan sosial, khususnya membantu mereka yang membutuhkan.

Baca juga: Bosan di Rumah Saja? Yuk Keliling Dunia dengan Tur Virtual

Studi yang dipublikasikan melalui US National Library of Medicine tersebut berjudul "Tentang Kebosanan dan Identitas Sosial: Pendekatan Pengaturan Makna Pragmatis."

Wijnand van Tilburg dari Universitas Limerick mengatakan, orang-orang yang bosan merasa bahwa tindakan mereka tidak ada artinya.

Hal itulah yang membuat mereka terinspirasi untuk terlibat dalam kegiatan yang lebih bermakna.

Jika melakukan tindakan yang baik dan murah hati dapat memenuhi tujuan tersebut, maka artinya kebosanan dapat mempromosikan perilaku pro-sosial.

Investigasi hubungan antara kebosanan dan melakukan tindakan pro-sosial ini adalah hal yang sangat baru, dan bisa juga kontra-intuitif.

Menurut Van Tilburg, hubungan positif antara kebosanan dan agresi, kemarahan, dan permusuhan dapat dijelaskan dengan kebutuhan mereka yang bosan terhadap kegiatan yang dapat membangkitkan suasana hati.

Baca juga: Sekolah Libur 2 Minggu, Ini Daftar Kegiatan agar Anak Tak Bosan

Mereka kemungkinan besar akan mendapatkan skor tinggi pada poin yang disebut "tindakan mencari sensasi".

Di sisi lain, jika orang merasa tidak berarti, mereka lebih cenderung melakukan tindakan yang mereka yakini akan membangun kembali rasa kebermaknaan mereka.

Van Tilburg menambahkan, orang-orang seperti ini tidak hanya terlibat dalam sesuatu yang menurut mereka menyenangkan dan menarik.

Lebih jauh, Van Tilburg mengatakan, kebosanan bisa menjadi motivasi besar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang tidak menyenangkan namun penting. Misalnya, kegiatan donasi.

Mereka cenderung lebih melibatkan diri dalam kegiatan tersebut daripada kegiatan yang menyenangkan, namun kurang bermakna.

Memacu kreativitas

Partisipasi dalam kegiatan sosial bukan satu-satunya efek positif dari kebosanan.

Kebosanan ternyata juga mampu meningkatkan kreativitas seseorang, karena adanya stimulasi dari dalam.

Menurut pelatih kehidupan, Adrian Savage, kebosanan dapat mendorong otak kita melakukan refleksi karena tidak ada lagi hal lain yang dipikirkan.

Kreativitas yang dipicu oleh kebosanan adalah sesuatu yang sudah dilakukan ribuan kali sebelumnya.

Baca juga: Bosan Selalu Lembur? Coba 5 Trik untuk Kerja Efektif

Dan, hal ini bukan masalah khusus yang umum diketahui oleh sebagian besar seniman.

Menurut seorang dosen psikologi di University of Central Lancashire, Inggris, kebosanan adalah pencarian untuk stimulasi saraf yang tidak puas.

Singkatnya, jika tidak terstimulasi, pikiran kita akan memunculkan sesuatu yang akan menciptakan stimulasi.

Kemampuan memecahkan masalah akan meningkat ketika kita merasa bosan dengan cara membiarkan pikiran kita berkelana.

Itulah mengapa, tak jarang jalan keluar yang ditemukan ketika kita bosan adalah sesuatu yang mengejutkan.

Bosan dengan cara yang tepat

Namun, Mann mengatakan, sebagian orang kesulitan membedakan relaksasi dengan kebosanan.

Dengan relaksasi, orang tidak mencoba mencari rangsangan.

Baca juga: Rasa Bosan Ternyata Bikin Kita Lebih Kreatif

Dalam mengalami kebosanan yang nyata, seseorang memilih aktivitas yang membutuhkan sedikit atau tanpa konsentrasi.

Misalnya, berjalan di rute yang biasa dilalui, berenang, atau hanya duduk dengan mata tertutup.

Demi mendapatkan stimulasi tersebut, cobalah biarkan pikiranmu berkelana tanpa musik atau stimulasi pembimbing lainnya.

Pada akhirnya kita mungkin akan menemukan suatu hal baru yang bermanfaat sekaligus bisa memutus rasa bosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com