KOMPAS.com- Mengasuh remaja di situasi normal saja menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua, terlebih ketika ada aturan menjaga jarak fisik dan tinggal di rumah saja seperti sekarang.
Remaja dan orang dewasa muda dianggap sebagai kelompok yang paling sulit untuk beradaptasi dengan kondisi sekarang. Mereka terpaksa tidak bisa berkumpul dengan temannya, mencoba berbagai pengalaman baru, atau mengubah cara belajarnya.
Orangtua diharapkan bisa memberi edukasi pentingnya kebijakan pembatasan jarak fisik selama pandemic Covid-19 ini. Ajak anak membaca berita atau informasi dari sumber-sumber terpercaya agar mereka memiliki pemahaman yang utuh.
“Luangkan waktu untuk berdiskusi, termasuk apa yang bisa mereka lakukan supaya tetap terhubung dengan teman sebayanya, meski terpisah jarak. Hal ini juga termasuk orangtua bisa mengendurkan aturan penggunaan media sosial untuk remaja,” kata pakar kesehatan mental Ann Murphy.
Orangtua juga bisa mengajak anak mengeksplor aplikasi baru untuk memfasilitasi kebutuhan anak untuk ngobrol dengan temannya.
Baca juga: Remaja Hobi Selfie, Kapan Perlu Dikhawatirkan?
“Sebagai orangtua kita mungkin tidak mau mendorong anak terus terikat dengan gadgetnya sepanjang hari. Tapi, penting juga untuk mengenali bahwa remaja butuh bersosialisasi dan terhubung dengan sebayanya,” katanya.
Stres merupakan tantangan yang mungkin dihadapi keluarga ketika mereka harus berada di dalam rumah saja, sehingga orangtua juga harus lebih rileks dan peduli pada diri sendiri serta seluruh anggota keluarga.
Murphy menyarankan setiap anggota keluarga membuat rencana waktu privat.
Remaja merupakan periode di mana anak akan membuat jarak dari orangtuanya dan mendekat pada teman-temannya. Ini merupakan proses yang normal dan sehat yang akan berlanjut sampai usia dewasa muda.
Komunikasikan dengan anak bahwa Anda sebagai orangtuanya menghormati privasi mereka dan juga waktu untuk sendiri, namun pahami bahwa mereka juga perlu peduli untuk meluangkan waktu bersama keluarga secara utuh.
Baca juga: 5 Perilaku Remaja yang Harus Diperhatikan Orangtua
Selama pembatasan jarak fisik, buatlah rutinitas keluarga yang sehat, misalnya tidur cukup, olahraga ringan, serta mengonsumsi makanan sehat. Tak ketinggalan kegiatan terjadwal untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah dan juga waktu beristirahat.
“Wajar jika anak merasa cemas dan juga sedih karena tidak bisa bersekolah, bertemu teman, atau mengikuti kegiatan yang mereka sukai. Terkadang anak akan merasa sedih, marah, dan frustasi. Jangan meremehkan rasa kehilangan yang dirasakan anak,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.