Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2020, 16:11 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memang tengah membuat cemas warga dunia. Penularannya yang sangat cepat, belum adanya obat, belum siapnya vaksin serta virus yang terbilang baru membuat virus ini semakin sulit dihadapi.

Lalu, seberapa besar kemungkinannya untuk pulih sepenuhnya setelah menerima diagnosis positif terinfeksi virus corona?

Menurut Reuters, para pejabat WHO menyatakan pada konferensi pers pekan lalu bahwa secara global angka kematian akibat Covid-19 sekitar 3,4 persen. Angkanya bervariasi tiap negara. Sebagai contoh, di Indonesia angka kematiannya mencapai 9 persen.

Namun, untuk menghitung secara akurat tingkat kelangsungan hidup, para ilmuwan harus tahu persis berapa banyak orang yang terinfeksi. Terlebih karena fakta bahwa pengujian belum tersedia secara luas, maka statistik ini benar-benar hanya perkiraan.

Penting juga untuk dicatat bahwa selama wabah seperti ini, hanya orang yang merasa tidak sehat yang pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter.

Natasha S. Hochberg, MD, MPH, profesor di Boston University School of Medicine dan dokter penyakit menular, mengatakan jika orang-orang yang memiliki kasus ringan (katakanlah, tanpa gejala) juga sedang diuji, maka angka kesembuhan dan harapan hidup akan jauh lebih tinggi. Statistik tingkat kematian tentu jauh lebih rendah.

Baca juga: Selebritas Indonesia dan Internasional yang Berhasil Sembuh dari Covid-19

Untuk memasukkannya ke dalam perspektif, mari kita lihat perkiraan awal kematian terkait virus corona di Wuhan, China.

Awalnya, tingkat kematian sekitar 2 atau 3 persen, tetapi karena China telah melaporkan lebih dari 81.600 kasus sejak wabah dimulai, tim pakar penyakit menular percaya bahwa tingkat kematian tak lebih dari 1,4 persen.

Bagaimana pun, angka kesembuhan dari virus ini melebihi tingkat kematiannya. Dari 95,411 masyarakat global yang terinfeksi virus corona, sebanyak 53,255 pasien berhasil pulih dari virus misterius ini. Artinya, persentase pasien sembuh sekitar 55,8 persen.

Kendati begitu, pandemi ini tetap tidak dapat diremehkan. Dibutuhkan kombinasi intervensi yang tepat dan pengambilan keputusan yang cepat agar tidak lebih banyak lagi korban jiwa.

"Sayangnya, wabah telah terjadi sejak sejarah kuno dan akan terus terjadi. Hal terpenting yang kami pelajari dalam setiap wabah adalah pentingnya kolaborasi internasional dan berbagi data dan sumber daya. Virus di mana saja dapat dengan cepat menjadi virus di mana-mana,” kata Dr. Hochberg.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com