"Pandemi ini berbeda. Ketika orang berbicara tentang bagaimana rasanya terinfeksi atau kehilangan kerabat, itu juga bisa terjadi pada saya."
Karena cerita mengerikan yang mereka dengar, korban pandemi yang emosional bisa memberatkan para sukarelawan, sambung Brivio.
Baca juga: Perjuangan Pink Kalahkan Virus Corona Bersama Anak Umur 3 Tahun
"Hari ini seorang wanita menelepon setelah dia mencoba bunuh diri," kata Brivio.
"Di hari lain, seorang wanita menelepon dan mengatakan, 'suami saya meninggal dan anak-anak saya berusia 3-5 tahun. Bagaimana cara saya memberi tahu mereka?'"
Brivio meminta agar sukarelawan menghadiri sesi online untuk pulih dan berlatih menghadapi kasus yang paling kompleks.
Namun, kata Brivio, tidak semua kisah berakhir buruk. "Terkadang kami berpikir kita berhasil," tutur dia.
"Orang-orang merasa lebih tenang sekarang. Mereka akan bisa tidur malam ini."
Aksi nyata lain bermunculan di seluruh penjuru Italia, di mana orang-orang menawarkan waktu dan kemampuan yang mereka miliki.
Setelah banyak restoran di sana tutup, beberapa koki menyiapkan makanan bagi para tunawisma.
Aktor teater menceritakan dongeng kepada anak-anak secara live streaming usai seluruh sekolah ditutup lebih dari satu bulan lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.