Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bayi Prematur 2 Kg, Lahir dari Ibu yang Terjangkit Covid-19

Kompas.com - 08/04/2020, 12:54 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Tim dokter di Kamerun membantu proses persalinan seorang perempuan berusia 19 tahun, yang positif terinfeksi virus corona.

Dokter bernama Sone Charles menjelaskan, pasien tersebut awalnya mengeluhkan masalah pernapasan.

Selanjutnya, petugas medis di Rumah Sakit Pusat Yaoundé, Kamerun, menahannya di dalam ruang isolasi, setelah mendapati hasil tes positif Covid-19.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Bayi Berjemur?

Charles menjelaskan, perempuan yang tidak diungkap namanya oleh pihak berwenang, menjalani proses persalinan prematur pada Sabtu malam lalu (4/4/2020).

Tim dokter yang bertugas berusaha untuk menyelamatkan bayi dan ibu tersebut.

Persalinan terjadi dalam satu jam tanpa adanya komplikasi. Penjelasan ini disampaikan Dr. Yaneu Ngaha, yang memimpin tim membantu proses persalinan.

"Itu cukup cepat. Bayinya keluar dan kami (langsung) memisahkannya dari ibu, yang tidak menyentuh anak itu."

"Kami mengenakan jaket pelindung dan ibu juga mengenakan masker,” kata Ngaha.

“Ibu dan bayinya kini dalam kondisi baik,” sambung dia.

Baca juga: 10 Cara Menenangkan Bayi Menangis

Ngaha menambahkan, sampel diambil dari bayi 14 jam setelah dilahirkan, dan rumah sakit kini sedang menunggu hasil tesnya.

"Bayi itu telah dipindahkan ke unit neonatal dan disimpan di inkubator karena dia prematur dengan berat sekitar dua kilogram."

"Kami memeriksa suhunya tiga kali sehari," kata Ngaha lagi.

Kamerun telah melaporkan 650 kasus virus corona dalam waktu satu bulan dari kasus pertamanya. Demikian data yang dilansir oleh lembaga kesehatan dunia, WHO.

Lonjakan dalam kasus-kasus tersebut diduga terjadi karena ketidakdisiplinan orang-orang dengan riwayat perjalanan ke luar negeri, yang menghindari karantina.

Baca juga: Harumnya Bau Bayi dan Cinta Orangtua

Hal ini diungkapkan Erick Tandi dari Pusat Operasi Darurat Kesehatan Masyarakat di Yaounde, Kamerun.

"Ketika Menteri Kesehatan Masyarakat mengumumkan -sebelum penutupan perbatasan, mereka yang datang dari luar negeri pada awal Maret harus mengkarantina diri di rumah mereka, ini tidak dilaksanakan sepenuhnya," kata Tandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com