Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2020, 11:33 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Healthline

Untuk penurunan berat badan, American College of Sports Medicine merekomendasikan minimal 150–250 menit olahraga intensitas sedang per minggu, setara dengan sekitar 30-50 menit olahraga lima hari per minggu.

Demi mendapatkan dampak maksimal, latihan ini harus merupakan kombinasi dari latihan otot dan latihan aerobik.

Baca juga: Mau Bakar Lemak dengan Berjalan Kaki? Simak Tips Jitunya

Ketika pembatasan kalori dan diet padat gizi dipasangkan dengan kebiasaan latihan yang tepat, kehilangan lemak bukan lagi khayalan.

Ke mana lemak pergi?

Ketika proses kehilangan lemak berlangsung, sel-sel lemak secara drastis menyusut ukurannya.

Dengan demikian muncul perubahan yang terlihat dalam komposisi tubuh. Ya, dampak sampingan dari kehilangan lemak.

Ketika lemak tubuh dipecah untuk energi melalui proses kompleks di dalam sel, dua produk sampingan utama dilepaskan yakni, karbon dioksida dan air.

Karbon dioksida dihembuskan saat bernafas, dan air dibuang melalui urin, keringat, atau udara yang dihembuskan.

Pembuangan ini sangat meningkat selama olahraga, dipicu peningkatan pernapasan dan berkeringat.

Lemak bagian mana yang hilang lebih dulu?

Umumnya, orang ingin menurunkan berat badan dari perut, pinggul, paha, dan pantat.

Di saat usaha pengurangan lemak khusus di area tertentu dari tubuh belum bisa terbukti, satu orang dengan orang lainnya, mengalami kondisi yang berbeda dalam penyusutan lemak. 

Ada yang berpendapat, hal ini terjadi karena faktor genetik dan gaya hidup. Gaya hidup disebut memainkan peran penting dalam urusan distribusi lemak tubuh.

Selain itu, jika kita memiliki riwayat penurunan berat badan dan lalu kembali gemuk, maka lemak tubuh dapat didistribusikan secara berbeda karena perubahan sel-sel lemak dari waktu ke waktu.

Mengapa sulit menjaga berat badan?

Ketika kita makan lebih banyak daripada yang bisa dibakar tubuh, sel-sel lemak bertambah dalam ukuran dan jumlah.

Saat kita kehilangan lemak, sel-sel yang sama ini dapat menyusut dalam ukuran, meskipun jumlahnya tetap hampir sama.

Baca juga: 3 Mitos Penghambat Penurunan Berat Badan

Dengan demikian, alasan utama untuk perubahan bentuk tubuh adalah berkurangnya ukuran - bukan jumlah - sel lemak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com