Ketika lemak tubuh dipecah untuk energi melalui proses kompleks di dalam sel, dua produk sampingan utama dilepaskan yakni, karbon dioksida dan air.
Karbon dioksida dihembuskan saat bernafas, dan air dibuang melalui urin, keringat, atau udara yang dihembuskan.
Pembuangan ini sangat meningkat selama olahraga, dipicu peningkatan pernapasan dan berkeringat.
Umumnya, orang ingin menurunkan berat badan dari perut, pinggul, paha, dan pantat.
Di saat usaha pengurangan lemak khusus di area tertentu dari tubuh belum bisa terbukti, satu orang dengan orang lainnya, mengalami kondisi yang berbeda dalam penyusutan lemak.
Ada yang berpendapat, hal ini terjadi karena faktor genetik dan gaya hidup. Gaya hidup disebut memainkan peran penting dalam urusan distribusi lemak tubuh.
Selain itu, jika kita memiliki riwayat penurunan berat badan dan lalu kembali gemuk, maka lemak tubuh dapat didistribusikan secara berbeda karena perubahan sel-sel lemak dari waktu ke waktu.
Ketika kita makan lebih banyak daripada yang bisa dibakar tubuh, sel-sel lemak bertambah dalam ukuran dan jumlah.
Saat kita kehilangan lemak, sel-sel yang sama ini dapat menyusut dalam ukuran, meskipun jumlahnya tetap hampir sama.
Baca juga: 3 Mitos Penghambat Penurunan Berat Badan
Dengan demikian, alasan utama untuk perubahan bentuk tubuh adalah berkurangnya ukuran - bukan jumlah - sel lemak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.