Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2020, 11:33 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Alhasil, banyak orang mencari jalan dan melakukan usaha untuk mengikis lemak.

Namun toh, masih banyak kebingungan di antara kita, seputar proses penghilangan lemak. Bukan begitu?

Nah, artikel ini mengulas apa yang terjadi pada lemak ketika kita menurunkan berat badan.

Bagaimana penurunan berat badan terjadi?

Kelebihan energi yang dikonsumsi - biasanya kalori dari lemak atau karbohidrat - disimpan dalam sel-sel lemak dalam bentuk trigliserida.

Baca juga: Demi Kesehatan, Berikut Cara Turunkan Kadar Trigliserida dalam Darah

Ini adalah cara tubuh menghemat energi untuk kebutuhan ke depan.

Seiring waktu, kelebihan energi ini menghasilkan kelebihan lemak yang dapat memengaruhi bentuk dan juga kesehatan tubuh.

Sehingga, untuk mengalami penurunan berat badan, kita perlu mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar. Ini disebut dengan istilah defisit kalori.

Meskipun bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya, defisit 500 kalori setiap hari adalah awal yang baik untuk mulai melihat kemajuan dalam usaha memangkas lemak.

Dengan mempertahankan defisit kalori yang konsisten, lemak dilepaskan dari sel-sel lemak dan diangkut ke mesin penghasil energi sel-sel dalam tubuh yang disebut mitokondria.

Di sini, lemak dipecah melalui serangkaian proses untuk menghasilkan energi.

Baca juga: Hemat Energi Tingkatkan Kesehatan

Jika defisit kalori berlanjut, simpanan lemak dari tubuh akan terus digunakan sebagai energi, hingga menghasilkan pengurangan lemak tubuh.

Diet dan olahraga adalah kunci

Dua hal utama dalam urusan penurunan lemak adalah diet dan olahraga.

Defisit kalori yang cukup menyebabkan lemak dilepaskan dari sel-sel lemak dan digunakan sebagai energi.

Olahraga memperkuat proses ini dengan meningkatkan aliran darah ke otot dan sel-sel lemak.

Lalu, aktivitas ini pun membantu untuk melepaskan lemak yang akan digunakan untuk energi dalam sel otot menjadi lebih cepat, dan meningkatkan pengeluaran energi.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com