Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Wanita yang Karantina di Rumah Bersama Pasangan Pelaku Kekerasan

Kompas.com - 10/04/2020, 21:13 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Kai, New York, Amerika Serikat

Kai merupakan remaja yang sekarang ini terpaksa tinggal dengan ayahnya. Sebelumnya, ia tinggal bersama sang ibu, namun setelah toko tempat ibunya bekerja ditutup, kini penyakit mental ibunya kambuh lagi.

Ibunya lalu meminta Kai sementara tinggal dulu bersama ayahnya, padahal selama bertahun-tahun ia menjadi korban kekerasan fisik dan seksual dari pria yang dipanggilnya ayah itu.

“Saat aku kembali ke rumah ini, otakku seakan mati. Semua hal, perasaanku seolah mati,” katanya.

Ibu Kai kehilangan pekerjaan dan penghasilan sehingga ia menjadi depresi. Ia lalu meminta Kai meninggalkan rumah dan kembali ke ayahnya.

Selama beberapa bulan sebelumnya Kai rutin mengikuti terapi untuk mengatasi kekerasan yang dialaminya dari sang ayah. Menurutnya, ia sudah menjadi korban kekerasan sejak usia balita.

Baca juga: Fisik hingga Sosial, Begini Dampak Korban Kekerasan Seksual

Namun, ia tidak pernah berani menceritakan secara utuh kekerasan yang dialaminya pada ibu atau kakaknya.

Setelah mengikuti terapi, Kai merasa lebih tenang dan terkendali. Ia juga merasa punya harapan untuk masa depannya.

Lalu, rumah singgah tempat ia melakukan terapi harus ditutup karena wabah Covid-19. Kemudian ia pun terpaksa pulang ke rumah ayahnya.

“Ia selalu di rumah sepanjang hari. Pada siang hari ia menonton televisi di ruang tamu. Di malam hari, aku tahu ia menonton film porno,” kata Kai.

Kai tidak pernah bisa tidur tenang selama ia di rumah ayahnya. Pintu kamarnya tidak ada kuncinya. Kini untuk menghindari ayahnya, Kai hanya keluar kamar untuk ke kamar mandi dan makan di dapur.

“Ia memang belum melakukan apa pun, tetapi antisipasi dan aku harus selalu berjaga-jaga membuatku gila,” katanya.

Sehari-hari Kai hanya melakukan aktivitasnya online. Ia menonton YouTube dan juga cara-cara pembuatan film.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com