Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penyintas Kanker Berjuang Melewati Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 11/04/2020, 16:39 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berjuang melawan penyakit kanker bukanlah hal mudah.

Dan kini, adanya wabah virus corona di seluruh dunia, membuat orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah harus diam di rumah.

Lalu, bagaimana seorang penderita kanker berjuang dengan kondisinya selama melewati masa pandemi Covid-19?

Baca juga: Cerita Bayi Prematur 2 Kg, Lahir dari Ibu yang Terjangkit Covid-19

Fabian Bolin, penyintas kanker berusia 32 tahun asal Inggris membagikan pengalamannya selama 12 minggu mengisolasi diri.

"Saya kira isolasi dapat berdampak secara signifikan pada kesehatan mental seseorang," kata Fabian.

"Kemunduran kesehatan mental kita terjadi secara perlahan dari hari ke hari, dan kemudian suatu hari kita menyadari kita tidak bahagia lagi."

Namun, Fabian menemukan solusi yang cocok untuknya, yaitu menulis di blog pribadinya. Hal ini membantunya tetap terhubung dengan orang lain.

"Sebagai manusia, kita mempunyai kode genetik untuk berada di sekitar teman sebaya dan kelompok sosial kita," ujar dia.

Baca juga: Olahraga Tak Sampai 25 Menit Sehari Bisa Bantu Cegah Kanker

Fabian menyarankan orang lain yang bernasib sama sepertinya untuk mencoba terlibat dalam latihan fisik.

"Pergerakan tubuh dapat mulai mengaktifkan kebahagiaan di otak kita, jadi sangat baik jika di beberapa kesempatan kita melakukan aktivitas."

Fabian juga menyarankan untuk mempertimbangkan meditasi dan yoga atau sejenis latihan kesadaran yang cocok bagi masing-masing orang.

"Ini bisa kegiatan apa pun yang kita inginkan, asalkan hal itu membantu kita terhindar dari berpikir berlebihan dan memungkinkan kita mengendalikan pikiran kita," tutur Fabian.

"Pikiran kita bisa lepas kendali saat terkurung di dalam, dan kita bisa terus khawatir atau menganalisis sesuatu secara berlebihan."

"Melatih otak kita lewat latihan kesadaran adalah cara yang baik untuk mengurangi kekhawatiran kita."

Baca juga: Covid-19: Ujian Kesehatan, Kesadaran, dan Kewarasan

Ia juga menekan pentingnya berusaha, secara spesifik ia menyebut berdandan, mengatur ruang kerja, dan membangun rutinitas setiap hari.

Menurutnya sangat penting mempertahankan semua tetap berjalan normal.

"Kita perlu memasuki mode di mana kita berkata, 'saya melakukan sesuatu untuk diri saya agar tidak menciptakan stres'."

"Saya tidak berharap semua orang cocok menulis di blog, tapi saya pikir mereka dapat mengambil manfaat dari menulis untuk mengumpulkan pikiran mereka."

"Ketika kita terisolasi dan tidak banyak bicara, fokus menulis tentang apa yang kita rasakan dan pikirkan, daripada hal yang sudah kita lakukan," jelasnya.

Cara tersebut memberi semangat pada Fabian untuk tetap kuat di saat menjalani periode isolasi selama 12 minggu.

"Ambil ponsel kita, hubungi seseorang, dan mulailah berkomunikasi."

"Berbicara kepada seseorang itu penting dalam merasakan kedekatan dengan orang lain."

Fabian juga telah menciptakan aplikasi bernama War On Cancer, di mana ia berharap aplikasi itu dapat membantu pasien dan penyintas kanker berjuang di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Tipe Kepribadian yang Rentan Kecemasan Selama Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com