Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lesung Pipi, Si Pemanis Wajah yang Ternyata Suatu Kelainan

Kompas.com - 11/04/2020, 21:11 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Tahukah Anda jumlah bayi yang memiliki lesung pipi lebih banyak jika dibandingkan dengan orang dewasa? Sebab, seiring bertambahnya usia, lesung pipi yang muncul di bayi bisa hilang.

Pada bayi, cekungan ini bisa terbentuk karena adanya lemak yang menumpuk di pipi. Seiring bertambahnya usia, lemak tersebut akan hilang, begitu juga dengan lesung pipi yang dulu dimilikinya.

Meski begitu, ada lesung pipi yang tidak terbentuk dari lahir dan baru muncul saat usia balita atau anak-anak.

4. Lesung pipi membuat seseorang lebih ekspresif

Memiliki lesung pipi juga membuat wajah seseorang dianggap lebih ramah. Selain itu, cekungan ini juga dianggap membuat senyuman dan ekspresi yang muncul di wajah seseorang bisa terlihat lebih jelas.

Sehingga, informasi yang tersampaikan melalui ekspresi wajah bisa lebih dimengerti lawan bicaranya.

5. Lesung pipi bisa didapatkan dengan operasi

Operasi untuk membentuk lesung pipi disebut sebagai dimpleplasty. Operasi ini termasuk sebagai salah satu kategori operasi plastik. Namun prosedurnya tergolong cukup sederhana dan pasien yang menjalaninya, tidak perlu dirawat inap.

Untuk membentuk lesung pipi, dokter akan menggunakan alat dan teknik khusus untuk menyingkirkan sedikit lemak dan otot di area pipi yang ingin dibuat lesung.

Setelah itu, dokter akan membuat ruang untuk lesung pipi serta mengubah posisi otot pipi dan “mengikatnya” agar lesung pipi bisa terbentuk secara permanen.

Operasi ini tidak memerlukan bius total dan bisa dilakukan di bawah pengaruh bius lokal. Setelah operasi selesai dilakukan, Anda mungkin akan merasakan sedikit nyeri dan pembengkakan di area operasi.

Namun kondisi tersebut bisa reda dengan sendirinya. Anda juga bisa meredakannya dengan kompres air dingin.

Baca juga: Apa Risiko Sulam Lesung Pipi Buatan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com