Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2020, 20:40 WIB

KOMPAS.com - Pandemi virus corona rupanya bisa memiliki efek jangka panjang pada anak. Rahil Briggs, Psy.D., menyebutkan metafora dandelion dan anggrek.

Ini adalah teori yang dikembangkan oleh Dr. Thomas Boyce, M.D., seorang dokter anak dan peneliti, dan menyatakan bahwa sebagian besar anak-anak adalah tanaman liar berbunga, cukup ulet, dan mampu mengatasi stres ketika datang.

Tapi, Dr. Boyce memperkirakan sekitar 20 persen anak-anak adalah bunga anggrek. Saat ia menggambarkannya di “Fresh Air” NPR pada tahun 2019, anak yang digolongkan sebagai bunga anggrek adalah anak yang menunjukkan sensitivitas dan kerentanan besar terhadap lingkungan yang buruk dan baik.

“Mereka mungkin lebih sensitif karena kombinasi alasan biologis dan lingkungan,” kata Boyce.

Baca juga: 8 Persoalan Anak yang Tak Boleh Diabaikan Orangtua Selama Pandemi

Jika kamu memiliki anak dengan jenis bunga anggrek, dan dia sekarang mungkin "berjuang" lebih dari anak lainnya, dengan semua perubahan yang terjadi pada pandemi ini pada kehidupannya.

Penelitian Dr. Boyce menunjukkan bahwa anak jenis bunga anggrek berkembang dengan rutinitas rutin, yakni, rutinitas yang harus diatur kembali secara signifikan dalam satu atau dua bulan terakhir.

Untuk itu perlu penanganan khusus bagi anak jenis bunga anggrek ini, walaupun cara ini sebenarnya bisa saja diterapkan pada semua anak dalam menghadpi masa pandemi ini.

1. Mengakui perubahan

Mengakui adanya perubahan baru-baru ini dalam kehidupan anak-anak dapat terasa sangat pas, kata Becky Kennedy, Ph.D., seorang psikolog klinis di New York City.

"Bersama anak-anak buatlah daftar hal-hal yang telah berubah dan hal-hal yang tetap sama," kata Dr. Kennedy.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com