Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Muncul Gejala Batuk Darah pada Pasien Covid-19?

Kompas.com - 15/04/2020, 07:05 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Selama ini diketahui gejala umum Covid-19 meliputi batuk, demam, dan kelelahan, serta beberapa gejala lebih serius seperti sesak napas dan diare.

Namun, menurut penelitian terbaru dan beberapa kesaksian pasien, sebagian kecil kasus Covid-19 juga meliputi batuk darah.

Mengutip laman Health, Senator AS, Amy Klobuchar baru-baru ini mengatakan suaminya, John Klobuchar, mengalami gejala menakutkan setelah ia didiagnosis menderita Covid-19.

Baca juga: Penderita Covid-19 yang Sembuh Bisa Terinfeksi Lagi?

"John mulai merasa sakit, dan seperti banyak orang lain, dia mengira itu hanya flu," tulis Klobuchar dalam sebuah unggahan di Medium pada 23 Maret.

"Dia terus bersuhu tinggi dan kondisinya terlihat buruk, batuk parah, dan ketika dia mulai batuk darah, dia mengikuti tes dan rontgen dada lalu mereka memeriksanya di rumah sakit di Virginia."

Pasien Covid-19 lainnya, Tarek Soliman (29), mengungkapkan ia juga mengalami gejala serupa dalam wawancara dengan Today.

"Demam hilang pada hari ketujuh atau kedelapan, tetapi saat itu, virus telah menyebar ke paru-paru saya, dan saya mulai mengembangkan pneumonia," kata Soliman.

"Ada cairan di paru-paru saya, dan saya batuk darah."

Penelitian terbaru juga menemukan bukti laporan orang yang batuk darah dengan Covid-19.

Baca juga: Yang Harus Dilakukan Penderita Asma agar Tak Terinfeksi Covid-19

Dalam sebuah studi Februari 2020 yang diterbitkan dalam The Lancet, para peneliti menemukan 5 persen dari kasus Covid-19 yang dikonfirmasi melaporkan gejala serius.

Ini yang perlu diketahui tentang batuk darah dan harus mendapat perhatian khusus.

Apa itu batuk darah?

Batuk darah atau hemoptisis adalah percikan darah atau lendir berdarah dari paru-paru dan tenggorokan, demikian menurut US National Library of Medicine's MedlinePlus.

Perlu dicatat, darah yang datang dengan batuk seringkali bergelembung, karena bercampur udara dan lendir.

Darah dapat terlihat merah terang atau berwarna karat, dan hanya muncul sebagai goresan di lendir.

Hemoptisis dapat terjadi karena berbagai penyakit, menurut Gregory Cosgrove, MD, PFF, kepala petugas medis di Pulmonary Fibrosis Foundation. Namun, hal itu tidak selalu menunjukkan penyakit serius.

Baca juga: Kenali Gejala Infeksi Virus Corona dari Jenis Batuk

"Jumlah atau tingkat darah dikeluarkan dan adanya gejala seperti sesak napas, oksigenasi rendah (hipoksia), atau bahkan perubahan tekanan darah (hipotensi), semua faktor itu menandakan batuk darah serius," kata Cosgrove.

Menurut MedlinePlus, sejumlah kondisi, penyakit, dan bahkan tes medis serta obat-obatan dapat membuat seseorang batuk darah.

Beberapa di antaranya adalah bronkitis, kanker paru-paru, radang paru-paru, iritasi tenggorokan akibat batuk hebat, TBC, bronkoskopi, atau bahkan obat pengencer darah.

"Hemoptisis secara umum bukan gejala yang bisa kita abaikan, namun biasanya, pasien batuk dengan bintik-bintik darah yang bercampur dahak," kata Dr. Cosgrove.

Baca juga: Jangan Panik, Tak Semua Batuk adalah Gejala Infeksi Corona

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com