Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2020, 11:52 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Dalam jangka pendek, tikus akan mengurangi populasi mereka dan pengembangbiakan cenderung tertahan.

Parsons menyebut ini sebagai "skenario kasus terbaik". Namun, kondisi itu juga bisa saja mengarah pada jenis tikus baru yang lebih kuat, sebagai hasil dari pengembangbiakan jangka panjang.

Jika itu yang akan terjadi, siapkah kita?

Dia menambahkan, tikus berkembang biak dengan cepat, yakni dengan masa kehamilan 23 hari.

Tikus yang lebih cerdas dan lebih agresif juga dapat menghasilkan kelompok tikus yang lebih tangguh dalam mencari makanan.

"Tikus-tikus yang bertahan mungkin akan lebih bisa mengambil risiko, agresif, dan adaptif," kata Parsons.

Di samping itu, meskipun sementara tidak ada laporan kasus tikus yang tertular Covid-19, tikus dapat menyebarkan penyakit lain.

Sebutlah infeksi bakteri dan parasit serta hantavirus ke populasi baru manusia dan hewan.

Salah satu skenario terburuk adalah tikus-tikus yang terinfeksi penyakit akan membawa penyakit tersebut ke dalam populasi barunya.

Baca juga: Mencegah Tikus Bersarang di Dapur

Berangkat dari pandangan inilah, Parsons mendesak orang-orang untuk meningkatkan langkah-langkah pengendalian hewan pengerat di rumah dan/atau kantor.

Hal itu dipandang penting untuk mencegah kemunculan tikus-tikus yang lebih agresif.

"Pesan penting dari sudut pandang saya adalah agar orang tidak membukakan pintu untuk penyakit lain," kata Parsons.

"Jika tikus terinfeksi virus, tikus itu mungkin bermutasi di dalam tikus dan menjadi patogen yang lebih ganas."


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com