Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2020, 14:44 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Rosemary O'Hara adalah editor di South Florida Sun Sentinel. Ia mengaku merasa seperti membutuhkan masker oksigen selama minggu kedua gejala.

Dalam esainya 17 Maret di South Florida Sun Sentinel, O'Hara mengatakan, sehari setelah merasa sakit, ia terserang demam, batuk, dan sesak napas.

"Di pusat perawatan darurat, dokter mendiagnosis pneumonia," kata O'Hara.

Dia diberi antibiotik dan setelah meminumnya selama 10 hari, ia merasa lebih baik. Tapi kemudian kondisinya menjadi lebih buruk.

"Sampai sekarang, satu-satunya waktu saya ingat terkait pernapasan saya adalah ketika saya mencoba meditasi dan yoga," kata O'Hara.

"Tapi suatu malam dalam sepekan terakhir, napas saya sesak. Saya merasa saya membutuhkan tambahan oksigen."

Baca juga: Penuh Haru, Kisah Pasien Corona yang Melahirkan di Tengah Koma

O'Hara berkata dia mendapatkan tes dua minggu saat merasa sakit, dan beberapa hari kemudian hasilnya negatif.

Tetapi O'Hara ragu dengan hasil tersebut, karena itu bisa berarti dia tidak memiliki jumlah virus yang terdeteksi dalam sistemnya.

"Dokter mengatakan kepada saya bahwa tidak mungkin mengetahui apakah saya memiliki virus karena tes antibodi belum tersedia, jadi kita tidak akan pernah tahu pasti," tulis O'Hara.

O'Hara tidak menceritakan bagaimana kondisi selanjutnya sejak penanganan di ruang gawat darurat dan pengalaman tes Covid-19.

3. Susan Kane

Susan Kane, warga Snohomish County, Washington, AS, mengatakan kepada CBS News, suaminya, Chris, bukan perokok, dan tidak memiliki gangguan kesehatan bawaan.

Sehingga, Kane kaget melihat kondisi sang suami yang memburuk.

"Awalnya hanya sedikit batuk kering. Dia tidak memiliki gejala lain selain batuk ini," kata Kane.

"Tetapi beberapa hari kemudian, kondisinya memburuk, kemudian batuk dan tersedak hingga terengah-engah."

Satu minggu setelah gejala tersebut, Chris akhirnya didiagnosis dengan Covid-19 dan diberi oksigen untuk membantunya bernapas. Sekarang, Chris sudah sepenuhnya pulih.

4. John Craven

Seorang reporter politik berusia 41 tahun, John Craven, mengatakan, berdasarkan pengalamannya, virus corona seperti mengecoh kita agar merasa lebih baik.

Padahal, kemudian gejala seperti demam dan pusing muncul kembali.

"Itu menipu kita," kata Craven. "Kita pikir kita terbebas, lalu penyakit itu kembali."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com