KOMPAS.com - Desa Kertajaya berada di Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Sekilas tak ada yang berbeda antara Kertajaya dan desa lainnya di Tanah Sunda. Umumnya, warga di sana bekerja sebagai petani, di tengah pemandangan desa yang asri.
Pada masa pandemi virus corona seperti sekarang ini, warga desa boleh jadi lebih tenang. Setidaknya, mereka tidak perlu khawatir tentang ketersediaan pangan bila sesuatu yang lebih buruk terjadi.
“Kami warga desa bahu-membahu, bekerja sama membuat lumbung padi, jika suatu hari terjadi krisis,” ujar Asep Yana, warga Kertajaya, dalam perbincangan dengan Kompas.com, Kamis (17/4/2020).
Baca juga: Diet Tanpa Nasi di Negeri Penghasil Beras, Mungkinkah?
Relawan Rumah Zakat ini menceritakan, ada lahan padi seluas 270 hektar di sana.
Masyarakat kemudian menginisiasi lumbung pangan dengan mengumpulkan masing-masing 15 kilogram padi kering. Pengumpulan bisa dilakukan hingga mencapai kapasitas 30 ton.
Selain itu, Asep bersama Rumah Zakat juga berupaya menghidupkan kembali budaya beas (beras) perelek.
Beas perelek merupakan bagian dari budaya Sunda yang banyak dilakukan pada zaman dulu untuk membantu warga tidak mampu.
Caranya, seseorang atau sekelompok orang mengumpulkan beras dari orang mampu secara rutin. Beras tersebut kemudian dibagikan kepada orang yang membutuhkan.
“Dulu budaya ini jalan, lalu sempat berhenti. Kami ingin menghidupkannya kembali,” ucap Asep.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.