Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Negara yang Tidak Terkena Virus Corona, Ini Alasannya

Kompas.com - 19/04/2020, 16:06 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Hingga saat ini, penyakit Covid-19 masih menjadi permasalahan yang pelik di banyak negara. Jutaan orang di seluruh dunia dinyatakan positif terkena penyakit akibat virus corona jenis baru ini (SARS-CoV-2).

Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia merupakan negara dengan kasus Covid-19 terbanyak. Sementara di sisi lain, terdapat beberapa negara yang tidak terkena virus corona. Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Hingga kini, terdapat 15 negara dari 193 negara anggota PBB yang belum melaporkan kasus infeksi Covid-19. Adapun negara-negara tersebut, yaitu:

  • Korea Utara
  • Komoro
  • Lesotho
  • Turkmenistan
  • Tajikistan
  • Kepulauan Marshall
  • Mikronesia
  • Kiribati
  • Palau
  • Nauru
  • Kepulauan Solomon
  • Samoa
  • Tuvalu
  • Tonga
  • Vanuatu

Sebelumnya, masih terdapat 18 negara yang terbebas dari virus corona, termasuk Sudan Selatan, Sao Tome dan Principe, serta Yaman. Namun, dalam beberapa hari terakhir tiga negara tersebut melaporkan adanya kasus infeksi Covid-19.

Baca juga: 5 Kelemahan Virus Corona yang Bisa Dimanfaatkan untuk Cegah Penularan

Mengapa ada negara yang tidak terkena virus corona?

Sempat tersiar kabar bila ada kemungkinan kasus Covid-19 di negara-negara tersebut ditutup-tutupi.

Akan tetapi, menurut Michael Yao, seorang pakar tanggap darurat di WHO Afrika mengatakan bahwa kasus di Afrika tentu saja tidak mungkin tak terdeteksi atau ditutup-tutupi.

Pasalnya penyebaran virus ini sangatlah cepat sehingga adanya orang yang terinfeksi tentu akan terlihat dan pasti terdeteksi.

Beberapa ahli pun percaya iklim berperan dalam memperburuk atau menghentikan penularan virus corona. Disebutkan jika coronavirus mungkin tidak berkembang pada iklim yang hangat. Sayangnya, belum ada penelitian yang cukup mengenai hal ini.

Namun, perlu diingat bahwa sebagian besar negara yang belum melaporkan kasus Covid-19 merupakan negara-negara kecil Kepulauan Pasifik, serta segelintir negara di Asia dan Afrika.

Kemungkinan negara-negara tersebut bukanlah tujuan wisata, sehingga sedikitnya pelancong yang bepergian ke negara itu membuat virus belum masuk.

Bahkan sebelum terjadinya pandemi ini, negara seperti Korea Utara sudah menerapkan aturan yang ketat mengenai siapa saja yang boleh masuk ke negaranya.

Di sisi lain, orang-orang dari negara tersebut juga mungkin memiliki akses yang terbatas untuk pergi ke negara lain.

Baca juga: 7 Cara Menjaga Kebersihan Diri untuk Mencegah Penularan Virus Corona

Dr. Sarah Raskin, seorang asisten profesor di L. Douglas Wilder School of Government and Public Affairs at Virginia Commonwealth University pun menyatakan bahwa orang-orang yang berasal dari negara kaya memiliki akses yang lebih besar untuk bepergian sehingga memiliki peluang yang lebih tinggi terkena patogen baru.

Di samping itu, negara-negara yang tidak terkena Covid-19 juga memiliki pencegahan awal yang baik.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com