Kemungkinan negara-negara tersebut bukanlah tujuan wisata, sehingga sedikitnya pelancong yang bepergian ke negara itu membuat virus belum masuk.
Bahkan sebelum terjadinya pandemi ini, negara seperti Korea Utara sudah menerapkan aturan yang ketat mengenai siapa saja yang boleh masuk ke negaranya.
Di sisi lain, orang-orang dari negara tersebut juga mungkin memiliki akses yang terbatas untuk pergi ke negara lain.
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kebersihan Diri untuk Mencegah Penularan Virus Corona
Dr. Sarah Raskin, seorang asisten profesor di L. Douglas Wilder School of Government and Public Affairs at Virginia Commonwealth University pun menyatakan bahwa orang-orang yang berasal dari negara kaya memiliki akses yang lebih besar untuk bepergian sehingga memiliki peluang yang lebih tinggi terkena patogen baru.
Di samping itu, negara-negara yang tidak terkena Covid-19 juga memiliki pencegahan awal yang baik.
Korea Utara merupakan salah satu negara pertama di dunia yang menutup perbatasannya dan membangun langkah-langkah intensif lainnya untuk mencegah penyebaran virus corona baru.
Begitu pula dengan Turkmenistan yang melakukan pembatasan perjalanan, mengelola pembersihan massal, dan mengampanyekan peringatan-peringatan terkait dengan penyebaran virus tersebut.
Sementara, Tajikistan memberlakukan pembatasan pada perjalanan dan pertemuan publik, serta mengorganisir keramaian dan perayaan.
Banyak dari negara-negara tersebut telah melakukan pembatasan yang ketat agar terhindar dari penyebaran Covid-19 yang terus mengancam.
Jumlah penduduk di negara-negara itu juga tidaklah banyak sehingga kemungkinan dapat menerapkan physical distancing secara lebih optimal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.